Mohon tunggu...
Choirul Rosi
Choirul Rosi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen yang hobi membaca buku dan novel

Cerita kehidupan yang kita alami sangat menarik untuk dituangkan dalam cerita pendek. 🌐 www.chosi17.com 📧 choirulmale@gmail.com IG : @chosi17

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Teana - Paphos (Part 16)

10 Februari 2018   11:55 Diperbarui: 10 Februari 2018   12:40 621
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk menutupi identitasnya, Yodh mengubah dirinya. Dari wujud halus menjadi wujud fisik kasar seperti bangsa manusia. Berwujud lelaki gagah dengan jubah hitam menutupi badan dan turban merah membungkus kepala. Namun tetap saja wujud halusnya tidak bisa hilang. Dua bola mata berwarna hijau seperti mata ular.

                                                                                                                                                           ***

Waktu berlalu, pengasingan Yodh kini telah berjalan puluhan tahun, ia berpikir untuk mendirikan kerajaannya sendiri. Sebuah kerajaan dibawah pimpinannya.

Yodh mulai mencari pengikut sebanyak -- banyaknya. Dengan kekuatan sihir yang dimilikinya ia mempengaruhi semua orang untuk menjadi pengikutnya. Ia mendirikan sebuah pusat pengobatan yang berada diatas sebuah bukit di Kota Paphos. Segala macam penyakit bisa ia sembuhkan dengan mudah. Dalam waktu singkat, nama Yodh mulai dikenal di seluruh Pulau Siprus.

Satu -- persatu orang yang datang berobat mulai sembuh. Namun dibalik itu semua, kesembuhan yang mereka terima berbuah petaka. Dalam beberapa hari setelah mereka sembuh, ramuan obat dari Yodh mulai bereaksi. Para penduduk mulai mengalami hal -- hal yang ganjil.

Saat sore menjelang malam. Saat matahari mulai nampak kemerah -- merahan di ufuk barat, mereka mulai berubah wujud. Wujud menyerupai hewan melata dengan badan seperti manusia, namun berkepala ular. Dengan lidah merah menjulur -- julur mengeluarkan desisan yang menyeramkan.

Kulit yang semula halus berambut, kini mulai kasar bersisik. Para wanita menjerit histeris. Mereka seakan jijik dengan tubuh mereka sendiri. Wajah cantik itu kini berubah menyeramkan. Bersisik hijau dan kasar. Aroma amis menyelimuti sekujur tubuhnya. Mereka menangis sejadi -- jadinya.

Sedangkan penduduk lelaki tidak demikian, mereka tidak menangis ataupun meratapi nasib menjadi manusia ular. Tetapi mereka menyimpan amarah dendam kepada Yodh. Mereka akan membuat perhitungan dengannya.

Keadaan seperti itu tidak berlangsung selamanya, namun hanya saat sore menjelang malam hingga fajar di keesokan harinya.

"Apa yang terjadi padaku? Suamiku, apa yang harus kita lakukan sekarang?"

"Tenanglah istriku, kita tidak sendiri. Besok pagi -- pagi sekali aku akan mengumpulkan penduduk untuk mengadakan pertemuan. Membahas rencana menghadapi sang dukun itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun