Mereka berdua terdiam. Suasana kuil menjadi hening. Angin malam berhembus cukup kencang. Menerbangkan debu -- debu pasir kedalam kuil.
Tiba -- tiba prajurit itu berkata...
"Aku tahu apa yang harus kita lakukan Pendeta."
"Apa? Katakan padaku."
***
Dengan gerakan cepat, lelaki Paphos itu meninggalkan Kota Petra. Ia kini telah keluar dari gerbang utama kota. Ia melenggang bebas sesuka hatinya karena malam itu ia dengan mudah menaklukkan para prajurit penjaga gerbang kota.
Dengan mengucapkan matra sihir yang ia dengar tadi, semua prajurit ambruk tanpa perlawanan sedikitpun. Mereka telah dikuasai sihir Yodh. Para prajurit itu kehilangan kesadarannya.
Kali ini lelaki itu berjalan menuruni bukit. Ia telah berubah dari wujud roh menjadi wujud fisik semenjak tiba di Kuil Ad Deir.
Lelaki itu berjalan menuju lembah. Ia sengaja mencari tempat yang sepi untuk melepas lelah malam itu. Hingga akhirnya ia tiba di sebuah lembah di kaki Gunung Hor.
Ia berjalan pelan menyusuri lembah itu. Melewati jalan setapak yang ia temui sepanjang perjalanannya. Rasa lelah mulai menguasai dirinya. Beruntung baginya sebab ia melihat sebuah gua disana.
"Malam ini aku akan beristirahat didalam gua itu. Dan besok aku akan melanjutkan perjalananku kembali ke Kota Paphos." Gumamnya.