"Pekerjaanmu sangat bagus. Aku merasa puas sekali."
Lelaki itu kaget. Ia mencari asal sumber suara itu. dan seketika ia teringat bahwa itu adalah suara majikannya. Yodh si penyihir.
"Terimakasih Tuan Yodh." ucapnya dalam keadaan bersujud.
Kini rasa laparnya berubah menjadi rasa kenyang, pujian dari majikannya membuatnya merasa senang. Hingga lama kelamaan rasa kantuyk mulai menyerangnya.
Lelaki itu tertidur. Ia tidur dengan lelap disebelah tumpukan kayu bakar yang menyala sedikit redup.
***
Malam berganti pagi. Lelaki Paphos berbadan tegap itu terbangun dari tidurnya. Perutnya mulai berbunyi. Menandakan waktunya untuk makan. Ia bergegas mencuci mukanya dengan air yang berada tak jauh dari tempatnya.
Segarnya air sumber itu cukup membuatnya merasa segar kembali. Meskipun rasa lelah masih menyerang dirinya.
Lalu ia berjalan keluar gua dengan merangkak seperti yang ia lakukan semalam.
Matahari bersinar sangat cerah. Menembus lubang gua yang menjadi pintu masuk kedalam gua. Ia menyipitkan kedua matanya karena sinar matahari itu membuatnya silau.
Sesampainya di depan pintu gua, ia berdiri dan menghirup udara segar. Ia menikmati sekali udara itu. Hingga tanpa sadar ada dua pasang mata sedang mengintainya diluar gua. Tak jauh dari tempatnya berdiri.