Nampaknya panas yang mereka rasakan berasal dari sana.
Hasheem berjalan mendekat, sedangkan temannya hanya menunggu dari kejauhan sesuai perintahnya.
"Tunggulah disini, biar aku yang memeriksanya." ucap Hasheem.
Dalam jarak kurang dari dua meter, panas itu makin menjadi. Tubuh Hasheem tidak mampu menahan pancaran panas dari dalam lubang hitam.
Tangan Hasheem berusaha meraih kedalam lubang, namun seketika tubuhnya terpental ke belakang.
"Hasheeeeem....!" teriak temannya. "Kau tidak apa -- apa?"
"Iya, aku tidak apa -- apa." ucap Hasheem meringis sambil memegangi dadanya yang sakit karena terbentur batu.
Dengan dibantu temannya, Hasheem berdiri pelan -- pelan.
"Dimana lubang hitam itu?"tanya Hasheem keheranan sambil memandang batu besar di hadapannya yang kini sudah tak nampak berlubang lagi.
Udara seketika menjadi dingin seperti biasanya.
"Lupakanlah lubang itu, yang penting sekarang adalah keselamatan kita. Ayo lekas kita pergi, hari sudah hampir malam." ajak teman Hasheem.