biasanya dilakukan setiap hari kesepuluh bulan Rajab atau saat dimulainya bulan Sya'ban.
Meski dilakukan pada waktu yang berbeda-beda di setiap daerah, Nyadran biasanya dilakukan
pada bulan Ramadhan untuk memperingati bulan suci Ramadhan.
Makna nyadran
Nyadran tidak hanya dimaksudkan sebagai sarana berekspresi, mengutarakan, dan
melaksanakan tugas-tugas dunia yang sudah selesai. Makna nilai-nilai kebaikan dari para
pendahulu atau para leluhur merupakan andalan tradisi Nyadran.Hal ini terkait dengan pepatah kuno Jawa “Mikul dhuwur mendem jero” yang pada
dasarnya berarti “ajaran-ajaran yang baik kita junjung tinggi, yang dianggap kurang baik kita
tanam-dalam.” Nyadran juga mempunyai kemampuan meyakinkan diri bahwa setiap orang
pada akhirnya akan mengalami kesulitan. Selain itu, tradisi ini juga sebagai sarana untuk
menggalakkan perayaan Hari Gotong Royong sebagai sarana tercapainya keharmonisan