Mohon tunggu...
Reza Pratama Nugraha
Reza Pratama Nugraha Mohon Tunggu... -

A biologist, hobby membaca, suka berkhayal, dan ditumpahkan ke dalam tulisan dan gambar | illustrasi : http://liopolt09.deviantart.com/ |Blog: http://catatansikurakura.blogspot.co.id/ | Email : Liopolt09@gmail.com | Biologi Unsoed '13

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Naas

22 Januari 2019   21:15 Diperbarui: 22 Januari 2019   21:28 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sang ibu memohon, dia cium kaki anak itu, namun disepaknya kepala sang ibu oleh sepatu hak tinggi sang ibu korban.

"Jangan kau sentuh anakku, dasar pelacur!"

Polisi melerai, menarik Ibu Afrizal jauh-jauh dari Ibu korban.

Sang ibu Korban merasa kesal, dia menggurutu tak jelas. Namun kejadian tadi begitu membekas di kepala sang anak.

Anak tersebut kini merasa begitu gusar.

Dan dia melirik ke arah ibunya, yang kini membawa surat visum untuk segera diserahkan ke polisi. Surat itu kini telah berubah menjadi bukti terjadinya praktik sodomi yang menyebabkan luka pada anus korban.

Menyadari sang anak melihat ke arahnya, sang ibu tersenyum sebelum kembali meluruskan pandangannya.

Sang anak kemudian mencoba menghalau keraguannya, dan kembali memainkan permainan di telepon genggamnya.

*** 

Afrizal meringkuk di jeruji, memegang perutnya penuh kesakitan, kepalanya berdarah. Polisi penjaga tidak melerai, terkesan membiarkan.

Satu tendangan lagi ke arah perutnya, kembali ia memuntahkan makanannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun