Aku hendak membalas tersenyum dan melangkahkan kaki ke arah buku-buku tebal itu. Tapi ucapan dia berikutnya menghentikan gerakan kaki yang sudah melangkah.
"Prosesnya sudah selesai."
Aku memicingkan mata karena merasa kesal. Laki-laki itu menyerahkan kartu memori, dan karena cuacanya yang sudah sangat mendung aku memutuskan untuk membaca novel itu lain kali saja.
* * *
Januari 2017
Dua ribu tujuh belas artinya aku sudah kelas sebelas. Jujur saja penambahan usia itu membuatku sedikit was-was tentang masa depan yang akan dihadapi. Masalah orang dewasa satu persatu seolah menampakkan diri meminta untuk diselesaikan secepat mungkin.
Bulan Desember kemarin adalah persiapan praktek kerja industri. Dan di bulan Januari ini aku sudah memulai prakerin di salah satu perusahaan. Tidak terlalu jauh, jaraknya hanya tiga puluh menit dari rumah dengan mengendarai sepeda motor.
Kegiatan ini akan berlangsung selama tiga bulan, dan yang paling ingin aku beritahukan padamu adalah, tempat prakerin ini berdekatan dengan warnet yang sering aku kunjungi.
"Ann, kata Bu Marta buat laporannya dari bulan ini saja supaya tidak pusing pas mau sidang nanti!"
Yena menemuiku untuk memberi tahu itu, kemarin dia bilang kalau dia sangat ingin aku membantunya membuat laporan. Padahal jelas, kami diposisikan di bagian yang berbeda. Dia juga menanyakan judul menarik apa yang bagus untuk laporannya.
"Akan aku pikirkan dulu, saat ini aku mempunyai tugas membuat laporan pelanggan oleh atasanku. Dia ingin laporannya selesai dalam satu minggu," jelasku pada Yena.