Mohon tunggu...
Anirosse
Anirosse Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Aku suka membaca buku (lebih tepatnya novel), dan baru-baru ini suka menulis cerita genre drama, suspense/thriller, dan romance.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Selamat Tinggal

21 Juni 2022   08:45 Diperbarui: 21 Juni 2022   08:59 1095
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Bayar sepuluh ribu untuk menjadi member, kemudian baru bukunya boleh dibawa."

Buseet. Hati aku terlonjak kaget, bukan apa-apa tapi waktu itu aku hanya membawa uang sepuluh ribu, tiga ribu sudah dibayarkan untuk rental komputer.

Dengan nada kesal aku menjawab ucapannya, "maaf, mungkin pinjamnya nanti-nanti saja. Saya baru ingat kalau akhir-akhir ini saya sedang banyak tugas sekolah!"

Kemudian dengan dagu terangkat aku membawa kembali bukunya dan meletakkannya ke tempat semula. Kemudian menganggukkan kepala padanya tanda permisi.

Pada saat keluar mataku tertuju pada baliho yang terpasang di bagian samping. Ternyata selain bisa rental komputer dan buku, disini juga bisa beli film. Aku pun memarkirkan motor dan pergi dari sana.

* * *

Desember 2016

Bulan Desember adalah waktunya hujan menyambangi bumi. Aku yang sedang membaca buku melihat hujan yang jatuh dari atas genteng. Aku terpaku beberapa saat ketika melihat kucuran air hujan yang sangat banyak. 

Teman-teman sekelas sedang bergosip di sudut ruangan, mereka membawa kursi masing-masing dan memposisikannya dengan arah melingkar. Dari yang aku dengar mereka sedang mengobrol seputar selebriti, serial yang sedang booming, dan cerita-cerita horor mengenai sekolah kami.

Ini akhir pekan, sampai di rumah aku pasti akan kesepian. Begitulah pikiranku saat hujan turun. Aku tidak suka hujan, aku tidak suka beceknya jalanan, dan aku tidak suka dinginnya suhu ruangan karena hujan. Jadi tolong berhentilah.

Sampai di rumah aku segera membuka seragam sekolah yang basah, kemudian menggantinya dengan pakaian hangat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun