Setelah aku memberikan kartu memori, aku hanya tinggal menunggu sampai prosesnya selesai. Dalam hati aku bersyukur prosesnya lama, karena itu berarti aku tidak perlu pulang ke rumah lebih cepat.
Lima belas menit aku berdiri menunggu prosesnya selesai, dari sudut mata aku bahkan bisa melihat anak-anak yang sedang bermain game memperhatikanku dengan aneh.
"Kalau mau, kamu boleh menunggu sambil membaca buku!"
Laki-laki penjaga warnet itu tersenyum dan mengarahkan pandangannya pada buku-buku novel di arah depan.
"Apakah harus membayar?"
Aku tidak mau kalau harus membayar, kan tanggung kalau misalnya sedang asyik membaca buku kemudian harus pulang karena proses menyalin film-nya selesai.
"Gratis. Jika membaca disini maka tidak perlu membayar."
Lagi-lagi laki-laki itu tersenyum ramah, aku masih mengatupkan bibir sedikit tidak percaya dengan yang kudengar.
"Bagaimana jika aku berdiam diri disini sepanjang hari untuk membaca buku? apakah tetap gratis?"
Aku berusaha menatap matanya kali ini, berusaha mencoba menghilangkan rasa gugup saat harus berbicara dengan orang lain.
"Iya, kamu boleh membacanya gratis."