Mohon tunggu...
Anirosse
Anirosse Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Aku suka membaca buku (lebih tepatnya novel), dan baru-baru ini suka menulis cerita genre drama, suspense/thriller, dan romance.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Selamat Tinggal

21 Juni 2022   08:45 Diperbarui: 21 Juni 2022   08:59 1095
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suatu ketika aku mempunyai tugas, aku datang padamu dan meminta tolong. Aku memberanikan diri untuk bertanya 'apakah boleh duduk di sampingmu atau tidak?', kemudian bertanya hal lain seputar apa, mengapa, dan bagaimana.

Aku terus bertanya padamu, dan setiap jawaban yang kamu utarakan, sejak itu aku menyadari sesuatu, kamu tidak ubahnya seperti orang dewasa yang kesepian. Bagiku itu menyedihkan.

Setelah aku naik kelas, tepatnya di tahun 2017 aku menyadari banyak hal. Tentang kehidupan, kepribadian, lingkungan sosial, pertemanan, percintaan, dan kesedihan yang tumpah dari hatiku yang sempit.

Di tahun itu, aku kehilangan banyak hal, aku kehilangan diriku sendiri yang penuh semangat, ceria, percaya diri, dan juga cerdas dalam masalah perasaan.

Aku tahu pasti kalau saat itu aku sudah mulai goyah dengan pendirian, orang-orang menjauhiku yang sangat tertutup, nilaiku buruk dan yang paling buruk diantara yang lain, aku kehilangan kepercayaan orang-orang disekitarku. Yang ada, aku merendahkan diri membuatkan tugas mereka untuk mendapat perhatian.

Rasanya, setiap detik yang kulewati begitu menyedihkan, aku tidak lagi mampu terbangun di pagi hari untuk berangkat ke sekolah, aku tidak mampu mengerjakan tugas mudah sekalipun, guru pelajaran matematika marah-marah atas tindakan bodohku yang menuruti teman satu kelas. Mereka memintaku untuk membatalkan ulangan, aku yang membutuhkan dukungan mereka lalu menurutinya.

Aku bodoh, kacau, menyedihkan, dan sangat buruk dihadapan orang lain.

Tiap hari aku memohon agar aku bisa pergi ke suatu tempat dimana hanya ada aku disana dengan taman yang dipenuhi bunga-bunga indah dan air terjun yang deras.

Aku ingin pergi kesana sendirian, aku ingin menghilang dari kehidupan orang lain, aku ingin semuanya berjalan sesuai dengan apa yang aku mau.

Hei, seandainya kamu tahu akan hal ini, apakah kamu akan merasa kasihan atau perhatian?

Aku ingin menceritakan semuanya padamu tentangku, tapi aku tahu saat ini bukanlah hal penting untuk itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun