"Privasi, privasi! Selalu saja begitu!" geramnya.
Tak ada respon. Calvin kembali menenggelamkan diri dalam tulisannya.
** Â Â Â
Sofia berjalan cepat memasuki apartemennya. Urusan di toko bunga hari ini membuatnya letih. Ingin rasanya menyegarkan diri dengan air hangat dan busa sabun di dalam bathtub, lalu menyantap lasagna kesukaannya. Obat untuk kelelahannya setelah rutinitas yang panjang.
Baru dua langkah memasuki apartemen, perhatiannya teralih oleh sebuah surat. Bukannya tadi pagi surat itu belum ada di sana? Kini surat beramplop biru muda itu tergeletak manis di meja marmer.
Siapa tahu penting. Sofia mengambilnya, membuka amplopnya, dan mengeluarkan kertas dari dalamnya. Ia melepas sepatu, menghempaskan tubuh di sofa, lalu mulai membaca.
Dear Nona Sofia,,
Selamat pagi, Nona. Ini surat pertamaku untukmu.
Apa kabarmu hari ini, Nona Sofia? Sepertinya kamu terlalu sibuk sampai-sampai lupa menjenguk ayahmu di rumah sakit. Tadi kamu berdebat dengan klien di toko bungamu. Kamu pasti lelah dan frustasi.
Bersabar dapat menjadi kuncinya, Nona. Nona bisa menyelamatkan situasi dengan kesabaran dan sikap lembut.
Have a nice day, Nona Sofia.