"Kamu kenal dia?"
"Cuma kenal nama dan wajahnya sih, dia sering ke sini kok. Pak Baskoro kan sakit jantung. Jadi, harus dirawat intensif."
Kembali lagi Calvin menatapi wanita itu. Kini ia tahu namanya. Sofia, nama yang indah. Calvin takkan melupakannya.
"Hei...diam lagi kamu. Kamu kenapa sih? Naksir Sofia, ya?" Suster Ghea berkata gemas.
** Â Â Â
"Mariana Sofia. Lahir di Banda Aceh, 9 Januari 1985. Finalis Putri Indonesia tahun 2006. Lulusan Universitas Indonesia. Mantan penyiar radio di 92.1 FM Azura Radio. Saat ini mengelola Sofia Florist. Penyuka bunga, coklat, dan boneka. Penggemar Glee dan Kermit."
Suster Ghea membacakan informasi tentang Sofia. Calvin terkesan. Ternyata Sofia seumuran dengannya. Mereka pun sama-sama lahir di tanggal 9 meski berbeda bulan. 9, angka favorit Calvin.
"Thanks Ghea." Calvin berterima kasih pada sepupunya.
"You're wellcome. Btw, kelihatannya kamu penasaran banget sama Sofia. Ada apa?"
Calvin tak menjawab. Ia meraih selembar kertas dari meja samping tempat tidurnya. Mulai menuliskan sesuatu. Suster Ghea berusaha mengintip isinya.
"Maaf Ghea...privasi." Buru-buru Calvin menjauhkan kertas itu dari jangkauan sepupunya. Suster Ghea membelalakkan mata, mulai tak sabar.