Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Dari Seorang Penyanyi Cafe yang Mencintaimu

4 September 2017   04:42 Diperbarui: 4 September 2017   18:17 1814
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kamu kenal dia?"

"Cuma kenal nama dan wajahnya sih, dia sering ke sini kok. Pak Baskoro kan sakit jantung. Jadi, harus dirawat intensif."

Kembali lagi Calvin menatapi wanita itu. Kini ia tahu namanya. Sofia, nama yang indah. Calvin takkan melupakannya.

"Hei...diam lagi kamu. Kamu kenapa sih? Naksir Sofia, ya?" Suster Ghea berkata gemas.

**     

"Mariana Sofia. Lahir di Banda Aceh, 9 Januari 1985. Finalis Putri Indonesia tahun 2006. Lulusan Universitas Indonesia. Mantan penyiar radio di 92.1 FM Azura Radio. Saat ini mengelola Sofia Florist. Penyuka bunga, coklat, dan boneka. Penggemar Glee dan Kermit."

Suster Ghea membacakan informasi tentang Sofia. Calvin terkesan. Ternyata Sofia seumuran dengannya. Mereka pun sama-sama lahir di tanggal 9 meski berbeda bulan. 9, angka favorit Calvin.

"Thanks Ghea." Calvin berterima kasih pada sepupunya.

"You're wellcome. Btw, kelihatannya kamu penasaran banget sama Sofia. Ada apa?"

Calvin tak menjawab. Ia meraih selembar kertas dari meja samping tempat tidurnya. Mulai menuliskan sesuatu. Suster Ghea berusaha mengintip isinya.

"Maaf Ghea...privasi." Buru-buru Calvin menjauhkan kertas itu dari jangkauan sepupunya. Suster Ghea membelalakkan mata, mulai tak sabar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun