Mohon tunggu...
Kundiharto
Kundiharto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Psychology Student

Deep interest in the fields of Information Technology, Psychology, Marketing, Management, and Entrepreneurship

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Zonasi, Ketimpangan Pendidikan di Balik Kebijakan Pemerataan

10 Oktober 2024   20:31 Diperbarui: 10 Oktober 2024   20:31 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Ketika kebijakan yang dimaksudkan untuk menciptakan keadilan justru dipenuhi dengan kecurangan, bagaimana masyarakat bisa percaya bahwa sistem pendidikan akan memberikan masa depan yang lebih baik bagi generasi penerus?

Kecurangan ini juga menciptakan ketidaksetaraan yang semakin lebar.

 Alih-alih menyatukan berbagai kelompok sosial dalam kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan berkualitas, sistem zonasi yang cacat ini justru memperdalam jurang antara mereka yang punya akses dan yang tidak.

 Anak-anak dari keluarga kaya bisa memanfaatkan celah dalam sistem untuk mengamankan tempat di sekolah-sekolah favorit, sementara anak-anak dari keluarga yang lebih miskin harus berjuang keras atau bahkan menyerah pada keadaan.

Jika terus dibiarkan, praktik manipulasi dan korupsi dalam sistem zonasi ini akan menjadi bom waktu yang menghancurkan kepercayaan terhadap seluruh sistem pendidikan nasional. 

Reformasi mendesak diperlukan untuk memastikan bahwa zonasi kembali kepada tujuan awalnya---memberikan akses yang adil dan merata kepada seluruh anak bangsa, tanpa memandang status sosial atau kekuatan finansial.

Kesimpulannya, zonasi sekolah harus menjadi alat yang menjamin keadilan, bukan medium untuk mengeksploitasi sistem demi keuntungan pribadi. Integritas pendidikan harus dikembalikan dengan penegakan hukum yang tegas terhadap segala bentuk kecurangan. 

Hanya dengan begitu, sistem pendidikan kita bisa berfungsi sebagaimana mestinya---mencetak generasi yang berkompeten, berintegritas, dan siap menghadapi masa depan.

Kesenjangan Infrastruktur

Kebijakan zonasi sekolah yang digadang-gadang sebagai solusi pemerataan pendidikan tidak akan pernah efektif jika akar masalah terbesar dalam pendidikan Indonesia---kesenjangan infrastruktur---tidak diatasi dengan serius. 

Faktanya, kondisi sekolah-sekolah di berbagai daerah, terutama di wilayah terpencil, masih jauh dari memadai. Ketimpangan yang mencolok ini menciptakan disparitas kualitas pendidikan yang tajam antara sekolah-sekolah di perkotaan dan di pedesaan.

Sebagai contoh, banyak sekolah di daerah terpencil yang masih kekurangan fasilitas dasar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun