Mohon tunggu...
Murni KemalaDewi
Murni KemalaDewi Mohon Tunggu... Novelis - Lazy Writer

Looking for place to write

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Pemberontakan Cinderela

23 Mei 2019   06:51 Diperbarui: 23 Mei 2019   07:12 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ivan tersenyum sambil geleng-geleng kepala.

Tiba-tiba pintu terbuka dan manager masuk bersama pelayan yang bernama Dian. Dian menatap Ivan dengan wajah kaget dan mulut terbuka lebar seakan tak percaya dengan apa yang dilihatnya.

Manager menyenggol Dian. Dian spontan tersadar dan lansung menundukan kepalanya dengan gugup,

"Ma...ma...maafkan saya, Pangeran. Se...se...senang bertemu dengan anda" katanya gugup.

Ivan tersenyum ramah menatap Dian,

"Saya juga senang bisa bertemu anda, Mbaak...?"

"Dian, Yang Mulia! Nama saya Dian" jawab Dian cepat.

"Mbak Dian silahkan duduk" kata Ivan menunjuk kursi yang tadi ditempati oleh Erick.

Dian melangkah gugup menuju kursi itu,

"Te..terima kasih, Pangeran!" katanya.

Dian duduk dengan gugup sambil meremas-remas tangannya.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun