Ivan tersenyum sambil geleng-geleng kepala.
Tiba-tiba pintu terbuka dan manager masuk bersama pelayan yang bernama Dian. Dian menatap Ivan dengan wajah kaget dan mulut terbuka lebar seakan tak percaya dengan apa yang dilihatnya.
Manager menyenggol Dian. Dian spontan tersadar dan lansung menundukan kepalanya dengan gugup,
"Ma...ma...maafkan saya, Pangeran. Se...se...senang bertemu dengan anda" katanya gugup.
Ivan tersenyum ramah menatap Dian,
"Saya juga senang bisa bertemu anda, Mbaak...?"
"Dian, Yang Mulia! Nama saya Dian" jawab Dian cepat.
"Mbak Dian silahkan duduk" kata Ivan menunjuk kursi yang tadi ditempati oleh Erick.
Dian melangkah gugup menuju kursi itu,
"Te..terima kasih, Pangeran!" katanya.
Dian duduk dengan gugup sambil meremas-remas tangannya.