Mohon tunggu...
Murni KemalaDewi
Murni KemalaDewi Mohon Tunggu... Novelis - Lazy Writer

Looking for place to write

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Pemberontakan Cinderela

23 Mei 2019   06:51 Diperbarui: 23 Mei 2019   07:12 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ivan tersenyum masam,

"Tidak perlu! Aku bisa menjaga diriku sendiri"

Tiba-tiba terdengar ketukan dari arah pintu ruang belajar Ivan. Pak Harun lalu masuk dan memberi hormat. Ivan menatap Harun sesaat, sebelum kembali bicara pada Erick,

"Sudah dulu ya. Ada panggilan tugas" katanya.

"Eh, Van, tunggu dulu!" panggil Erick.

"Ada apa?"

"Mmm... kau sudah yakin dengan keputusanmu ya, untuk belajar di sini? Aku berharap kau tidak akan menyesalinya nanti"

"Memangnya kenapa? Bukankah kau sendiri yang mengatakan kalau sekolahmu itu sangat menyenangkan?!" tanya Ivan dengan heran.

"Benar sih. Tapi aku tetap berharap kau bersiap-siap. Paling tidak, kau harus meminta dokter kerajaan menambahkan aspirin dalam daftar obatmu. Itu yang paling penting" jawab Erick.

"Aspirin?" tanya Ivan heran.

Erick tersenyum kecil,

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun