Dengan politik pasar terbuka bank sentral secara aktif akan membeli atau menjual surat berharga dengan tingkat suku bunga tertentu. Jika bank sentral membeli surat berharga, maka akan memberi pengaruh untuk menambah jumlah peredaran uang. Sebaliknya jika bank sentral menjualnya, maka uang banyak yang ditarik dari peredaran.
- Politik Cadangan Kas (cash ratio policy)
Bank sentral dapat menentukan jumlah cadangan kas minimum yang harus ada dibank-bank umum, dengan tujuan agar kredit yang diberikan kepada masyarakat dapat dikendalikan, sehingga dapat memengaruhi jumlah uang beredar.
Â
Kebijakan kredit selektif
Sumber: https://www.jd.id/news/insight/keuangan/hati-hati-penipuan-kartu-kredit-ketahui-modusnya-dan- berikut-tips-mencegahnya/
Kebijakan ini dapat diambil oleh bank sentral pada saat ekonomi sedang mengalami gejala inflasi. Kebijakan ini dilakukan dengan memperketat syarat-syarat pemberian kredit kepada masyarakat atau yang sering disebut dengan syarat 5C (Character, Capacity, Collateral, Capital dan Condition).
- Kebijakan dorongan moral (moral suasion).
Bank sentral dapat memengaruhi jumlah uang beredar dengan berbagai pengumuman, pidato, dan edaran yang ditujukan kepada bank umum dan pelaku moneter lainnya. lsinya dapat berupa ajakan ataupun larangan untuk menahan atau melepaskan pinjaman dan tabungan.
- Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal dilakukan pemerintah untuk mengatur pendapatan dan pengeluaran negara. Kebijakan fiskal yang ditempuh untuk mengatasi inflasi di antaranya sebagai berikut.
Terdapat tiga instrumen kebijakan fiskal yang diterapkan pemerintah, yaitu:
Â
Sistem perpajakan.
Dengan menaikkan tarif pajak, pemerintah bermaksud memperkuat kas pemerintah dan dapat memperbesar pengeluaran yang bersifat umum. Sebaliknya pemerintah juga bisa mengurangi tarif pajak, dimana pemerintah berrmaksud memberi kesempatan perusahaan berinvestasi sekaligus meningkatkan konsumsi.