Ibu Raga hanya menatap anaknya malas, entah kenapa anak yang satu ini sangat berbeda dengan kakak-kakaknya.
"Kamu jangan solimi." Ucap papah Wiraksa yang ikut bagian dalam drama anak dan ibu ini.
"Astaghfirullohalazim kamu ini berdosa banget." Ucap Raga sambil berjalan meninggalkan kedua orangtuanya yang penuh dengan drama itu.
Di kamar Raga merebahkan tubuhnya di atas kasur kemudian memainkan ponselnya, ia hanya bolak balik melihat media sosial dan karena tidak ada yang menarik ia akhirnya memutuskan untuk bermain game online.
***
Suasana berbeda di kediaman keluarga Morgan, yang baru saja selesai sarapan bersama dengan khidmat hanya terdengar suara dentingan sendok dan garpu, setelah selesai dengan sarapan semua orang disana kembali ke aktivitasnya masing masing. Sekarang ini Arthur sedang chattingan dengan teman dan sesekali membuka sosial medianya. Namun, karena tidak ada yang menarik Arthur mengakhiri bermain ponselnya dengan menelpon seseorang yang ada di kontaknya untuk bertemu karena Arthur ingin mengungkapkan semua keluh kesahnya pada seseorang di telpon.
Setelah mendapat persetujuan dari pihak seberang dia kemudian pamit kepada orang tuanya dan langsung saja memesan ojek online untuk pergi ke tempat yang sudah disepakati oleh orang yang tadi Arthur telpon.
Disini, ditaman dekat komplek perumahan orang yang tadi pagi Arthur telpon, sesekali ia mengecek ponselnya memastikan apakah orang tersebut sudah ada di dekatnya atau belum.
"Arthur!!!." Teriak seorang perempuan sembari melambaikan tangannya. "Gimana kabar kamu? Tumben ngajak ketemuan."
"Cukup baik. Sebenernya aku pengen cerita sesuatu boleh?"
"Eh? Tentang?"
"Siska." Ucap Arthur seraya menatap Sarah yang ada di sampingnya.