"Gak ke kantin?"
"Enggak, gue bawa bekal." dalam batin Raga senang karena itu artinya ia tidak perlu mentraktir Arthur untuk hari ini.
"Kalo gitu kenapa gak dimakan?" Arthur hanya menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.
Saat hendak bertanya lagi ucapan Raga terpotong oleh ajakan beberapa orang.
"Woi!! Berdua mulu, pantes si Felicia selalu cemburu sama kalian."Ucap Khrisna yang memotong pembicaraan Raga. Tidak hanya ada Raga dan Arthur saja di kelas masih ada beberapa orang salah satunya Khrisna yang tadi di hukum pak Wawan karena tugasnya belum selesai.
"Berisik banget kutil Anoa" Balas Raga, Arthur hanya diam saja dia tidak penah peduli dengan ucapan Khrisna karena yang Arthur tahu Khrisna tidak pernah serius dengan ucapannya.
"Kantin yuk!" Ajak Khrisna kepada teman-temannya yang masih ada di kelas.
"Gas!" Jawab Raga bersamaan dengan Surya, Bram, dan Geraldino.
"Gue di kelas aja, bawa bekal dari rumah." Ucap Arthur yang di balas anggukan oleh teman-temannya.
Dikantin Raga dan yang lainnya memilih tempat duduk di paling pojok, tak lama makanan yang mereka pesan datang dan tak lama juga mereka langsung menyantapnya, selama makan mereka saling melempar candaan dan menghina satu sama lain karena mereka tidak mau menambah dosa dengan menggunjing orang lain, tanpa disadari ada sepasang mata yang mengawasi mereka, tidak lebih tepatnya empat pasang mata yang memperhatikan mereka.
"Udah? Yuk balik ke kelas." Ucap Siska membuyarkan fokus teman-temannya.