Mohon tunggu...
Hendra Wiguna
Hendra Wiguna Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wirausahawan

Seorang yang hobi menulis, mendaki gunung, dan nonton film. Pertama kali menulis adalah saat ingin mengabadikan momen pendakian Gunung Rinjani dalam bentuk buku yang berjudul "ITINERARY: Menggapai Rinjani" yang tayang di berbagai platform baca tulis. Sudah menerbitkan buku horor thriller dengan judul "Jalur Ilegal". Dan sering mengikuti kompetisi novel dan cerpen.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Perbincangan Antara Sumbing dan Sindoro

17 November 2023   16:26 Diperbarui: 16 Desember 2023   10:38 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Lah tukar tempat kita. Aku turun tadi pagi dan langsung naik lagi ke Gunung Sumbing untuk menemuimu."

"Aku juga turun tadi pagi dan langsung mendaki Gunung Sindoro. Tapi kenapa kita tak bertemu?"

"Mungkin kau lewat ketika aku istirahat dulu di saung di kebun warga. Aku sudah sangat lelah saat turun."

"Dan kau masih memaksa untuk naik Gunung Sumbing lagi? Kau memang konyol," ucapku. Dia terkekeh yang sengaja diperdengarkan lewat HT. Aku merasakan suara itu kali ini lebih bahagia, bukan suara kekecewaan. Perlahan aku duduk. Masih di atas batu menghadap kawah yang menyemburkan asap. "Jadi kau pilih yang mana?" tanyaku. 

Untuk beberapa jenak hening. Aku menunggu suara itu, bahkan suara krasak-krusuk itu. 

"Yang pasti bukan yang ketiga."

Seketika aku tersenyum. 

Selanjutnya kami saling berkenalan dan bercerita tentang hidup masing-masing. Termasuk kemungkinan aku akan menikahi pacarku. Kami berjanji bertemu di Terminal Wonosobo agar aku dapat mengembalikan HT miliknya. 

****

Sore itu di Terminal Wonosobo. Aku menunggu lelaki itu datang. Jadwal keberangkatan bus ke Bandung adalah sehabis magrib, jadi aku tak punya waktu banyak karena aku tiba di sana pukul 5. 

Aku sedang duduk di bangku rumah makan ketika serombongan pendaki yang aku tahu adalah orang-orang yang kutemui di basecamp Sumbing kemarin itu lewat. Mereka sempat melihatku dan tertawa-tawa. Aku heran melihatnya dan sedikit curiga. Apa sebenarnya mereka yang mengerjaiku? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun