Mohon tunggu...
Hamdali Anton
Hamdali Anton Mohon Tunggu... Guru - English Teacher

Saya adalah seorang guru bahasa Inggris biasa di kota Samarinda, Kalimantan Timur. || E-mail : hamdali.anton@gmail.com || WA: 082353613105 || Instagram Custom Case : https://www.instagram.com/salisagadget/ || YouTube: English Itu Fun

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Maraknya Kucing Jalanan dan Minimnya Faskes Korban Hewan Liar

29 Juli 2024   16:37 Diperbarui: 30 Juli 2024   07:55 499
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kucing (PIXABAY/LUKAS JANCICKA)

Mungkin terlihat sepele, namun bila menyepelekan hal kecil, bagaimana dengan sesuatu yang besar?

Mungkin hanya di Indonesia saja, kucing bebas merdeka, berkeliaran sesuka hati, tanpa rasa takut ditangkap atau "diamankan" ke suatu tempat tertentu,

Itu asumsi saya, Entah benar, entah salah. Perkiraan saya, di negara-negara maju, populasi kucing tidak semarak dan juga tidak bebas wara-wiri di jalanan.

Oleh karena itu, ada beberapa hal yang pemerintah perlu lakukan demi menciptakan lingkungan yang bersih dan aman untuk warga.

1. Pemerintah melalui kementerian terkait harus menanggulangi maraknya populasi hewan liar

Berkembang biak sampai melahirkan tiga bahkan sampai lima anak kucing (kata tetangga) tentunya patut diwaspadai dan diantisipasi secepatnya.

Mengapa? Karena, selain tentu saja membuat lingkungan menjadi tidak bersih dengan kotoran-kotoran kucing yang menyertai, juga bahaya gigitan kucing liar yang mengintai anggota keluarga. Dan bukan hanya kucing liar yang harus diwaspadai. Anjing liar, ular, dan lain sebagainya patut mendapat perhatian serupa.

Oleh karena itu, alangkah baiknya jika pemerintah melalui kementerian yang terkait menanggulangi maraknya populasi hewan liar seperti kucing ini.

Kalau tidak salah, saya pernah menonton di beberapa film layar lebar produksi Amerika Serikat (AS), ada instansi khusus yang menangani hewan liar yang berkeliaran di daerah AS.

Mereka mengamankan hewan-hewan yang menggelandang di jalanan, mengandangkan binatang-binatang tersebut (kucing, anjing, atau yang lainnya) di markas mereka.

Hewan-hewan yang mempunyai kalung nama di leher, menunjukkan bahwa mereka mempunyai majikan. Petugas-petugas instansi itu membuat beberapa selebaran berisi foto, ciri-ciri sang hewan, dan tercantum nomor telepon yang bisa dihubungi (film-film itu film- film lawas. Film lama. Belum ada internet saat itu).

Bagi warga yang merasa kehilangan, mereka bisa mendatangi instansi tersebut, siapa tahu hewan peliharaan mereka ada disana. Bagi yang melihat selebaran yang memuat info hewan peliharaannya, tentu saja sang pemilik merasa lega karena sang kucing atau anjing (atau hewan lain tertentu) berada di tangan yang tepat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun