Mohon tunggu...
Hamdali Anton
Hamdali Anton Mohon Tunggu... Guru - English Teacher

Saya adalah seorang guru bahasa Inggris biasa di kota Samarinda, Kalimantan Timur. || E-mail : hamdali.anton@gmail.com || WA: 082353613105 || Instagram Custom Case : https://www.instagram.com/salisagadget/ || YouTube: English Itu Fun

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Maraknya Kucing Jalanan dan Minimnya Faskes Korban Hewan Liar

29 Juli 2024   16:37 Diperbarui: 30 Juli 2024   07:55 591
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kucing (PIXABAY/LUKAS JANCICKA)

Mau anggota keluarga cacingan, kena rabies, atau sering sakit-sakitan karena terpapar bau kencing dan 'eek' kucing?

Saya yakin, tidak ada seorang pun yang menginginkan hal itu terjadi pada anggota keluarganya.

Vaksinasi adalah 'harga mati', tidak bisa ditawar-tawar lagi. Demi keamanan dan kesehatan keluarga.

Fatal mengabaikan hal kecil

Mungkin bagi kebanyakan orang, kucing adalah perkara kecil yang tidak perlu dibesar-besarkan.

Namun, hal yang 'terlihat' lumrah belum tentu benar. Kucing berkeliaran atau hewan-hewan lain bebas keluyuran di jalanan bukan saja membahayakan pengguna jalan; tapi juga mengancam keamanan, keselamatan, dan terutama kesehatan warga.

Pemerintah tidak boleh lepas tangan. Masyarakat tidak boleh mengabaikan eksistensi hewan-hewan liar yang bebas wara-wiri di jalanan dan rumah-rumah.

Menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan aman, serta nyaman harus dimulai dari diri setiap insan. Apabila sudah timbul perasaan skeptis dan apatis, negara tidak akan kemana-mana. Tetap di tempatnya semula atau malah mundur lagi ke belakang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun