Mohon tunggu...
Hamdali Anton
Hamdali Anton Mohon Tunggu... Guru - English Teacher

Saya adalah seorang guru bahasa Inggris biasa di kota Samarinda, Kalimantan Timur. || E-mail : hamdali.anton@gmail.com || WA: 082353613105 || Instagram Custom Case : https://www.instagram.com/salisagadget/ || YouTube: English Itu Fun

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Maraknya Kucing Jalanan dan Minimnya Faskes Korban Hewan Liar

29 Juli 2024   16:37 Diperbarui: 30 Juli 2024   07:55 577
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kucing (PIXABAY/LUKAS JANCICKA)

"Tidak siap dengan kemungkinan terburuk. Kucing liar yang nyasar ke kamar mandi melompat dan menggigit tangan E. E mencoba menangkap si kucing. Karena sulit, E nelepon aku malam itu. Minta tolong bantu nangkap kucingnya.

"Setelah berkutat lama, tertangkaplah sang kucing garong, Terpaksa aku sama E masukkan si kucing ke karung. Kita buang karungnya ke tempat sampah yang agak jauh dari rumah. Takut kucing kembali.

"Nah, persoalannya setelah itu adalah pergi ke rumah sakit secepatnya. Aku sama E naik taksi online aja. Gak berani bawa motor. Sudah malam. Gelap. Mataku sudah kurang awas. E juga.

"Sampai di rumah sakit, eh kita malah disuruh daftar dulu. Padahal itu di IGD! Perawatnya juga nggak nanya masalah calon pasiennya apa.

"Lama nunggu, ternyata zonk! Tidak ada vaksin anti rabies atau vaksin lain untuk pertolongan pertama pada korban hewan liar. 

"Jadi bagaimana adik saya ini?" begitu kataku pada sang dokter. Dokternya bilang, "Ibu sama adiknya bisa pergi ke Puskesmas 24 Jam yang ada di XYZ."

"Bayangkan, kita sudah lama nunggu. Eh, malah dengan entengnya si dokter bilang begitu! 

"Aku sama E buru-buru naik taksi online lagi ke Puskesmas yang disebut. Susah payah mencari. Selain jauh, lampu penerangan jalan juga kurang.

"Syukurlah, E dapat suntikan vaksin anti rabies. Tapi, ternyata ada lagi yang buat kita jengkel

"Perawat atau mantri, entahlah apa posisinya, yang menyuntik vaksin ke E ngomong begini, "Lain kali jangan berobat kesini kalau sudah malam seperti ini." 

"Gimana gak jengkel waktu dengar omongan seperti itu. Aku langsung ngomong gini, "Namanya musibah gak bisa pilih-pilih waktu, Pak. Lagian, ngapain juga nyusahin diri sendiri? Kami sudah keluar dana juga buat taksi online. Rugi banyak!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun