Mohon tunggu...
Hamdali Anton
Hamdali Anton Mohon Tunggu... Guru - English Teacher

Saya adalah seorang guru bahasa Inggris biasa di kota Samarinda, Kalimantan Timur. || E-mail : hamdali.anton@gmail.com || WA: 082353613105 || Instagram Custom Case : https://www.instagram.com/salisagadget/ || YouTube: English Itu Fun

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Maraknya Kucing Jalanan dan Minimnya Faskes Korban Hewan Liar

29 Juli 2024   16:37 Diperbarui: 30 Juli 2024   07:55 596
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kucing (PIXABAY/LUKAS JANCICKA)

Dulu, saya berlari di GOR Kadrie Oening karena letaknya tidak jauh dari kediaman saya. Selain tiga hal yang mendukung yaitu udara bersih, jalan rata, dan lingkungan asri; ada minusnya yaitu terkadang banjir menghadang di jalan menuju GOR.

Di kompleks perumahan, saya terpaksa berlari di area ini karena saya tidak punya pilihan lain. Area yang dekat rumah dan juga tidak di tepi jalan besar, jadi hanya di kompleks perumahan yang bisa dikategorikan minim polusi udara.

Sayangnya, ada hal lain yang mengurangi kenyamanan berlari di kompleks perumahan ini. Hal tersebut adalah banyaknya "ranjau darat" atau tokai atau tahi kucing di jalanan kompleks.

Terpaksa (lagi), saya harus pasang mata lebar-lebar saat menjejakkan kaki di aspal jalanan di hadapan. Salah-salah, sepatu yang sudah keren habis jadi habis kerennya karena ketempelan tokai/tahi kucing.

Problem yang muncul

Menurut pengamatan saya, ada 3 (tiga) masalah yang menyebabkan ketidaknyamanan dari dua peristiwa sebelumnya.

1. Populasi kucing liar tak terkendali

Saya tidak tahu berapa persisnya pertambahan populasi kucing liar di Indonesia pada umumnya dan di Samarinda pada khususnya. Namun apabila melihat di kompleks perumahan, ada banyak kucing liar yang wara-wiri berkeliaran di banyak blok.

Kucing bagaikan "wabah".

Bagaimana dengan di jalan raya?

Yah, kurang lebih sama saja. Bedanya di kompleks perumahan dimana saya tinggal, banyak kucing merajalela, entah lenggang kangkung dengan santainya, melibas halaman, pagar, dan atap rumah orang tanpa permisi; dan yang paling menjengkelkan kucing-kucing dengan mudahnya tidur-tidur di tengah jalan! Ya, Anda tidak salah baca! Beberapa kucing berebahan di tengah jalan tanpa memedulikan keselamatan diri.

Sebagai contoh betapa hebatnya pertambahan populasi kucing liar adalah keluhan dari para tetangga, yaitu emak-emak pada hari Senin pagi, 10 Juni 2024.

Salah satu emak, D, mengeluh keras, lebih tepatnya mengomel, mencak-mencak, karena lagi-lagi "tamu tak diundang" datang ke rumahnya dan "mengobok-obok" kebersihan serta kesegaran udara di sekitar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun