Mohon tunggu...
Hallo SobatKampus
Hallo SobatKampus Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Hallo semangat yaa!

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Takdir Dalam Dua Bahasa Surga

23 Desember 2024   22:31 Diperbarui: 23 Desember 2024   22:31 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Mereka pun pulang ke rumah masing-masing. Namun Zara ternyata tidak pulang kerumah, melainkan ke suatu tempat yang sudah ia rindukan. Ia pergi ke sebuah komplek makam yang bertuliskan nama 'Sarah' yang tak lain adalah ibunya. Sambil membersihkan makam ibunya Zara berbicara sendiri seolah didengarkan oleh ibunya

"assalamualaikum mama, ma Zara kangen banget sama mama. Ternyata udah lama juga Zara ga kesini, karna sibuk ma sama tugas kuliah. Ma, nenek disini jagain aku dengan baik, sampai sebesar ini. Oh iya ma, beberapa hari ini, aku ketemu sama seseorang yang matanya mirip sekali dengan mama, namanya Sabiru. Beberapa kali aku lihat matanya, aku ngerasa kalo itu adalah mata mama, seteduh itu ma. Tapi aku ga tau dia siapa, kami hanya berkenalan begitu saja. Ma, sering-sering ke mimpi Zara ya, Zara kangen. Hari ini Zara pulang dulu nanti Zara ke sini lagi bareng nenek. Assalamualaikum mama" sambil mengusap air matanya, Zara meninggalkan makam mamanya. Namun setengah perjalanan keluar, Zara melihat sosok seseorang yang dia  kenal, Sabiru?

Zara mendekati sosok yang ia kenali itu, ya benar itulah Sabiru yang sedang menatap gundukan tanah di depannya, yang bertuliskan nama 'Safika Fazura'

"Hai?" sapa Zara

"elo? Ngapain lo disini?" Tanya Sabiru

Bergegas Sabiru menarik tangan Zara membawanya pergi keluar dari komplek pemakaman itu.

"naik" perintah Sabiru ke Zara untuk menaiki motornya

"hah? Mau kemana" Tanya Zara panik

"udah naik aja" paksa Sabiru

Akhirnya Zara menuruti perintah Sabiru. Motor Sabiru melaju kencang melintasi jalan. Setelah kebut-kebutan motor Sabiru berhenti di sebuah danau yang ada di tepian jalan, Zara yang melihat tempat itu pun terkagum, selama ia tinggal disini belum pernah melihat tempat seperti itu.

"wah, cantik banget" kagum Zara

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun