"gue Sabiru" balasnya. Setelah itu barulah ia melepaskan tanganku
Aku pergi meninggalkannya ketika ia melepaskan tanganku, ah entah apa maksudnya. Aku kira dia laki-laki yang pendiam, cool kepada perempuan tetapi dugaan ku salah.
Disisi lain, Sabiru ternyata sudah menyadari kehadiran Zara ketika mereka pertama kali bertemu di caf ini. Sejak hari itu ia terus mencari keberadaan Zara tetapi Zara tidak pernah muncul lagi. Dan akhirnya ia melihat Zara di gerbang kampus.
"Zara, nama yang cantik untuk orang yang cantik" gumam Sabiru
"Dasar laki-laki semuanya sama aja, modus" ucap Zara. Zara pun bergegas meninggalkan caf tidak lupa berpamitan dengan kak Uci. Ditengah jalan Zara menunggu ojol yang kembali ia pesan, namun tak sengaja bertemu dengan Sabiru yang hamper saja menabrak dirinya
"heh, buta ya? Kalo gabisa bawa motor gausah sok-sokan!" teriak Zara. Sabiru yang melihat Zara dibaik kaca helmnya tersenyum. Sesaat Sabiru membuka helm, Zara terkejut ternyata orang yang hamper menabraknya adalah Sabiru.
"kamu mau bunuh aku ya?" Tanya Zara
"ngapain, mending dijadiin pacar daripada di bunuh" jawab Sabiru
"emang gila ni cowok" ketus Zara
" udah mending pulang sama gue, ojol lo ga bakal dateng" sambung Sabiru
"lah kamu siapa nyuruh-nyuruh?" Tanya Zara