" Paru - paru."
" bukan...,"
" Terus...?"
" Izin tuhan."
aku tertawa tersipu malu.
Motor beat itu berhenti tepat di gang depan rumahku. Aku menyuruh laki - laki bekacamata bulat dan berwajah tidak ganteng tapi tidak jelek, dia menolak. Â
" saya belum siap ketemu camer, hahaha."Â
" Ih, camer ? emang berani ngelamar ? ayahku jagoan silat loh."
" Jangankah jagoan silat, sama thanos aja saya berani."Â
" itumah film kali, gak real. Kalau berani mah sekarang mumpung orangnya ada dirumah."
" Saya sibuk. "
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!