" Oke kalau gitu, aku tunggu di tempat biasa."
Aku mendadak bingung. Aku pun menunjukan pesan itu ke mas - mas kasir yang dari tadi menemaniku.Â
" Kenapa kamu pengen dia tetep di sekolah itu atau pengen dia tetep disisi kamu ?"
" apa bedanya ?"
" ya gak ada bedanya, keduanya sama - sama buat dia bertahan meskipun berbeda tempat."Â
" terus..?"
" gak ada kelanjutannya. Yang mesti kamu lakuin cuman jujur aja. Kamu ceritakan semua yang kamu rasakan dari awal kamu bertemu sampai sekarang. kamu gak perlu nyari 3 alasan itu. Kejujuranmu itu yang menjadi kuncinya."
Aku mengangguk paham, tapi aku masih bingung cara menyampaikannya.
" Kamu pasti bisa." tatapan mas - mas kasir penuh dengan harapan.
Aku membalas dengan senyuman, aku merasa lega.Â
Circle K, tempat yang sebenarnya tidak begitu sepesial untuk kebanyakan orang. Tapi disanalah aku mulai akrab dengan Seorang laki - laki berkacamata bulat dan berwajah tidak ganteng tapi tidak jelek. Promo es coklat beli satu gratis satu dan kebab ayam beli satu gratis satu adalah primadona cemilan yang biasa kami berdua pesan. Hampir setiap akhir pekan, pukul 9 pagi kami berdua datang memesan cemilan andalan, kami berdua saling bercerita, keluh kesah selama seminggu ini ataupun membuat soal ujian bersama. Sampai saat terkhir seperti ini laki - laki berkacamata bulat dan berwajah tidak ganteng tapi tidak jelek itu memilih tempat ini.Â