" Hmm..,"laki - laki bekacamata bulat dan berwajah tidak ganteng tapi tidak jelek itu terdiam.
semakin malam, warmindo semakin asik. Obrolanku dengan mas - mas kasir mulai terasa asik, sesekali mendengar jokes yang absurd membuat malamku tidak segalau malam - malam sebelumnya.
" seberapa nyaman kamu sama silaki - laki bekacamata bulat dan berwajah tidak ganteng tapi tidak jelek itu?" mas - mas kasir itu bertanya serius.
" hmm, aku juga bingung mas. Mungkin cuman dia satu - satunya cowok yang sejauh ini berhasil membuat aku nyaman banget. Hampir setiap pergi ke sekolah, aku selalu menunggu kedatanganya tepat di meja paling pojok sebelah kanan. Setiap pagi dia datang ke mejaku dan memberikan sebungkus permen sugus."Â
" Cuman gara - gara permen sugus kamu udah nyaman ? apalagi kalau  kamu nikah mungkin dua kardus permen sugus bisa jadi mahar pernikahan kamu nanti."
" Gak sugus juga kali mas, Kalau mahar aku sih maunya emas dua kilo dan tiket liburan ke korea selatan."
" Hahahaha...," Â Kami berdua tertawa lepas
" emang si laki - laki bekacamata bulat dan berwajah tidak ganteng tapi tidak jelek itu bakalan ngasih mahar emas dua kilo dan liburan ke korea selatan ?"Â
" jangankah ngasih mahar, nyatain rasa aja gak berani."
" jadi kamu belum pacaran."Â
Aku mengangguk.