Mohon tunggu...
Tsamin.  H
Tsamin. H Mohon Tunggu... Guru - Penulis Amatir

lets write our new story

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Curhat

13 Agustus 2023   14:29 Diperbarui: 13 Agustus 2023   14:34 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

" Tadi bilang belum siap, sekarang sibuk. Gimana sih ?"

" Ya dua - duanya, bye saya pergi ya. Assalamualaikum." Motor beat merah itu meninggalkanku.

laki - laki bekacamata bulat dan berwajah tidak ganteng tapi tidak jelek itu mengeluarkan sebungkus permen sugus.

" Mau ? " laki - laki itu menawarkan ke temannya.

" Jadi apa yang lu mau lakuin besok ? " sambil mengunyah permen

" ya seperti biasanya ngajarlah." 

" Kalau lu cuman ngajar dan gak nyatain perasaan ke Ida, Lu bakal nyesel 7 keturunan." Aristotels sipit itu mulai mengancam.

" Oke, gua bakalan lakuin tapi pakai cara gua sendiri." 

Mencari  3 alasan untuk mempertahankan seseorang itu lebih sulit dibandingkan menjaga gawang MU. Lagi pula seberapa penting sih orang itu sampai harus mencari alasan untuk dia bisa bertahan. Bagiku dia tidak begitu penting tapi entahlah selalu saja ada moment yang membuat aku tidak bisa merelakan kepergiannya.

" Gimana udah ketemu alasanya."  pesan dari kafe sebelah melalui Whatsapps.

" Udah kok. Kamu pasti gak bisa nolak dengan 3 alasan ini." Aku sedikit jumawa, padahal 1 alasan pun belum terbesit di kepalaku sampai sekarang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun