Mohon tunggu...
Tsamin.  H
Tsamin. H Mohon Tunggu... Guru - Penulis Amatir

lets write our new story

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Curhat

13 Agustus 2023   14:29 Diperbarui: 13 Agustus 2023   14:34 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

" Udah lama disini ?" Aku menyapa laki - laki berkacamata bulat dan berwajah tidak ganteng tapi tidak jelek. 

" gak kok, lima sampai tujuh menit. Jadi gimana udah nemu 3 alasanya ?"

" Biarin aku duduk sebentar. Baru dateng udah ditanya aja, udah kayak wartawan kamu." Aku menarik sebuah kursi dan duduk di depan laki - laki berkacamata bulat dan berwajah tidak ganteng dan tidak jelek. 

Aku menghela nafas sejenak. 

" Aku gak punya alasan untuk menahan kamu disini, kamu memiliki kebebasan untuk pergi kapan saja. Tapi.." perkataanku terpotong dengan satu telunjuk menempel di wajahku.

" Aku suka kamu."

Mukaku memerah malu, pandanganku berubah ke arah meja.  

" Maaf aku gak bisa nerima kamu."

Wajah laki - laki itu mulai murung.

" Ya udah kalau gitu keputusan kamu."

" Aku gak mau nyakitin diriku lagi. tapi kalau emang kamu bener - bener suka kata ayahku kamu boleh kok dateng ke rumahku terus langsung ngomong ke ayahku. Tenang ayahku gak galak kok, paling cuman gigit aja."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun