Mohon tunggu...
Tsamin.  H
Tsamin. H Mohon Tunggu... Guru - Penulis Amatir

lets write our new story

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Curhat

13 Agustus 2023   14:29 Diperbarui: 13 Agustus 2023   14:34 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Tidak hanya permen sugus yang menjadi sepesial, motor beat merah juga mejadi sepesial. itulah titik awal rasa nyaman itu tumbuh merajut rasa rindu saat tidak bertemu

" Bu Ida, gak bawa motor ?" laki - laki bekacamata bulat dan berwajah tidak ganteng tapi tidak jelek  menyapaku dari belakang

" Lagi diperbaiki, pak. " aku menjawab diakhiri dengan senyuman

" mau bareng ?" 

aku mengangguk malu

" Aku duduk miring, ya ?"

" Boleh."

Selama perjalanan, banyak sekali candaan yang membuat aku semakin nyaman. Tebak - tebakan receh menjadi andalan laki - laki bekacamata bulat dan berwajah tidak ganteng tapi tidak jelek. 

" Ikan bernafas dengan apa ?" laki - laki bekacamata bulat dan berwajah tidak ganteng tapi tidak jelek memulai tebak - tebak receh.

" insan...," Aku menjawab polos.

" salah..,"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun