Tidak hanya permen sugus yang menjadi sepesial, motor beat merah juga mejadi sepesial. itulah titik awal rasa nyaman itu tumbuh merajut rasa rindu saat tidak bertemu
" Bu Ida, gak bawa motor ?" laki - laki bekacamata bulat dan berwajah tidak ganteng tapi tidak jelek  menyapaku dari belakang
" Lagi diperbaiki, pak. " aku menjawab diakhiri dengan senyuman
" mau bareng ?"Â
aku mengangguk malu
" Aku duduk miring, ya ?"
" Boleh."
Selama perjalanan, banyak sekali candaan yang membuat aku semakin nyaman. Tebak - tebakan receh menjadi andalan laki - laki bekacamata bulat dan berwajah tidak ganteng tapi tidak jelek.Â
" Ikan bernafas dengan apa ?" laki - laki bekacamata bulat dan berwajah tidak ganteng tapi tidak jelek memulai tebak - tebak receh.
" insan...," Aku menjawab polos.
" salah..,"