Mohon tunggu...
Ery Martiana
Ery Martiana Mohon Tunggu... Guru - Guru

saya adalah guru produktif pemasaran di SMK PLUS ALMUJAHIDI

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jurnal Pendidikan Tentang Penelitian Tindakan Kelas

1 Desember 2023   12:54 Diperbarui: 1 Desember 2023   14:38 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Permainan merupakan media pembelajaran yang dapat dikategorikan media audio visual, karena media ini menjadikan para pemain yang berinteraksi satu sama lain mengikuti aturan-aturan tertentu untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu pula. Oleh karena itu media pembelajaran berbasis permainan (game) sangat diperlukan untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam memahami suatu konsep dan praktiknya, melalui penerapan langsung dengan metode yang tidak membosankan. (Modul Media Pembelajaran http://www.slideshare.net)

Media merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari proses belajar mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan pembelajaran disekolah pada khususnya. Sedangkan media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi dalam proses belajar mengajar sehingga dapat merangsang perhatian dan minat siswa dalam belajar. Dengan bantuan berbagai media maka pembelajaran akan lebih menarik, konkrit, mudah dipahami, hemat waktu dan tenaga dan hasil belajar lebih bermakna. Proses belajar yang menyenangkan untuk peserta didik dapat diciptakan dengan media pembelajaran berupa permainan (game). Permainan merupakan suatu yang dapat dimainkan dengan aturan tertentu sehingga ada yang menang ada yang kalah. Peran game dapat membuat peserta didik lebih berkonsentrasi dan dapat melatih sikap sportif dan juga melatih untuk memecahkan masalah karena didalam game terdapat masalah yang harus diselesaikan dengan cepat dan tepat. Permainan (game) adalah setiap konteks antara para pemain yang berinteraksi antara satu sama lain dengan mengikuti aturan aturan tertentu untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu pula. (Modul Media Pembelajaran http://www.slideshare.net)

Menurut Molly tersedia dalam http://nakita-panduan tumbuh kembang balita.net, sebagaimana permainan yang lain, bermain kartu memang bisa dinikmati karena cukup menarik dan mampu membuat menjadi rileks. Tak hanya itu permainanpun dapat bertambah pengetahuanya sambal bermain. Secara general molly mengatakan permainan kartu mengajarkan tentang aturan, kedisiplinan, sportifitas, sosialisasi dan analisa sederhana. Seperti yang dikemukakan seorang ahli dari University of Leeds yaitu David Guantlett, mengatakan bahwa: ia telah membuat sebuah permainan kartu teori yang berisi tentang pemikiran dan teori-teori kebudayaan. Dengan permainan kartu teori, pemain dapat mempelajari dan memahami ide-ide atau konsep-konsep yang terdengar sulit.

Kelebihan dan Kekurangan Media permainan

Menurut Azhar Arsyad (2011:54) pada media tradisional salah satu yang termasuk dalam media tersebut yaitu permainan seperti teka-teki, simulasi dan permainan papan. Sebagai media pendidikan permainan mempunyai beberapa kelebihan sebagai berikut:

Permainan adalah sesuatu yang menyenangkan untuk dilakukan dan sesuatu yang menghibur. Permainan menjadi menarik sebab didalam nya ada unsur kompetisi ada keragu-raguan karena kita tak tau sebelumnya siapa yang akan menang dan kalah.

Permainan memungkinkan adanya partisipasi aktif dari siswa untuk belajar. Seperti kita ketahui belajar yang baik adalah belajar yang aktif. Permainan mempunyai kemampuan untuk melibatkan siswa dalam proses belajar aktif. Dalam proses belajar yang menggunakan permaina, peranan guru atau tutor tidak kelihatan tetapi interaksi antar siswa atau warga belajar menjadi lebih menonjol. Disini setiap siswa atau warga belajar menjadi sumber belajar sesamanya. Seringkali masalah-masalah yang mereka hadapi mereka pecahkan sendiri terlebih dahulu. Bila mereka tidak bisa baru menanyakan pada tutor. Karena interaksi seperti ini mereka menjadi mengetahui kekuatan masing-masing dan dapat memanfaatkanya. Guru dan tutor dapat benar-benar berperan sebagai fasilitator proses belajar dikelompok belajar.

Permainan dapat memberi umpan balik langsung. Umpan balik yang secepatnya atas apa yang kita lakukan akan memungkinkan proses belajar jadi lebih efektif. Umpan balik tersebut akan memberitahukan apakah yang kita lakukan tersebut benar, salah, menguntungkan atau merugikan. Bila memberikan hasil yang positif, tindakan tersebut yang serupa bisa dilakukan namun bila hasilnya negative tentu saja patut dihindari. Setiap siswa atau warga belajar tidak hanya belajar dari pengalamanya sendiri tetapi juga dari pengalaman orang lain.

Permainan memungkinkan penerapan konsep-konsep ataupun peran-peran kedalam situasi dan peranan yang sebenarnya di masyarakat. Ketrampilan yang dipelajari lewat permainan jauh lebih mudah untuk diterapkan di kehidupan nyata sehari-hari daripada ketrampilan-ketrampilan yang diperoleh lewat penyampaian pelajaran secara biasa. Hal ini disebabkan oleh: a) permainan memberi kesempatan kepada siswa dan warga belajar untuk mempraktikkan tingkah laku yang nyata, tidak hanya mendiskusikanya. b) tidak sulitnya mengaitkan permainan kesituasi setempat membuat pengalihan dari apa yang telah dipraktikkan disitu kehidupan nyata lebih gampang.

Permainan bersifat luwes. Salah satu sifat permainan yang menonjol adalah sifat keluwesanya. Permainan dapat dipakai untuk berbagai tujuan pendidikan dengan mengubah sedikit-sedikit alat, aturan maupun persoalanya. Permainan dapat dipakai untuk: a) mempraktikkan ketrampilan membaca dan menghitung sederhana. Tujuan pemberantasan buta aksara dan buta angka untuk orang dewasa atau pelajaran membaca, menulis permulaan serta matematika adalah adalah yang paling lazim dikaitkan dengan permainan. b) mengerjakan system social dan system ekonomi, siswa atau warga belajar dapat dilatih berbagai kemampuan membuat keputusan seperti misalnya merencanakan, mengorganisasikan informasi dan sebagainya. c) membantu siswa atau warga belajar yang sulit belajar dengan metode tradisional. Keluwesan tersebut berarti dapat mengadaptasikan permainan ke kondisi-kondisi khusus yang ada.

Permainan dengan mudah dapat dibuat dan diperbanyak. Membuat permainan yang baik tidak memerlukan orang yang yang ahli. Guru/tutor ataupun siswa/warga belajar sendiri dapat membuatnya. Bahan-bahanya pun tidak perlu mahal-mahal, bahan bekaspun dapat dipakai. (Modul Media Pembelajaran berbasis permainan https://www.slideshare.net)

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun