Mohon tunggu...
Effendy Wongso
Effendy Wongso Mohon Tunggu... Penulis - Jurnalis, fotografer, pecinta sastra

Jurnalis, fotografer, pecinta sastra

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Magnolia dalam Seribu Fragmen Rana (10)

3 April 2021   09:39 Diperbarui: 3 April 2021   09:49 467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi novel Magnolia dalam Seribu Fragmen Rana. (Inprnt.com)

"Anda...."

"Kamu tetap perempuan."

"Maaf, Kapten Shang. Saya tidak suka diolok-olok begitu!" Fa Mulan mendengus, melipat tangannya di dada pura-pura sewot.

"Saya tidak mengolok-olokmu. Tapi, memujimu!"

"Apa bedanya?!"

Shang Weng terbahak sampai terbatuk. Dielus-elusnya dadanya yang menyeri. Fa Mulan prihatin. Mengangkat tubuhnya dari bangku. Hendak menyentuh bahu pemuda itu tanpa sadar.

"Saya kualat!" aku Shang Weng setelah meredakan tawanya.

"Kualat kenapa?" Fa Mulan mengernyitkan dahinya. Mengempaskan kembali pinggulnya di bangku.

"Dewata di langit marah karena gadisnya dipermainkan."

"Kapten Shang!"

Pemuda berwajah aristokrat itu kembali mengurai tawa. Fa Mulan menyambut tawa atasannya itu dengan memberengutkan bibir. Sejak kehadiran dirinya diterima seutuhnya sebagai seorang prajurit, bukannya gadis yang menyamarkan identitas dirinya, Shang Weng tampak lebih akrab dengannya. Dulu, selain dengan Yao, Fa Mulan paling sering bertengkar dengan Shang Weng. Bahkan mereka sering berduel di luar barak setelah melepas simbol-simbol Yuan. Bertarung atas nama pribadi. Lepas dari strata jabatan, antara atasan dan bawahan. Hasilnya, selalu berimbang!

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun