Mohon tunggu...
Effendy Wongso
Effendy Wongso Mohon Tunggu... Penulis - Jurnalis, fotografer, pecinta sastra

Jurnalis, fotografer, pecinta sastra

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Magnolia dalam Seribu Fragmen Rana (10)

3 April 2021   09:39 Diperbarui: 3 April 2021   09:49 467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi novel Magnolia dalam Seribu Fragmen Rana. (Inprnt.com)

Pipinya semakin memerah seperti buah persik yang meranum. Baru kali ini pulalah ia merasa menjadi perempuan. Segenap kegarangannya hilang ditelan litani. Pemuda itu memang telah menyayapinya dengan sanjungan sehingga ia seolah terbang ke negeri para dewa, keindahan yang tiada tara dihamparkan di depan matanya. Maharana yang bakal memporak-porandakan mereka besok mendadak lenyap benaknya. Cinta telah menyaput keresahan hatinya.

"Luka Anda bagaimana, Kapten Shang?"

"Jangan mengalihkan pembicaraan!"

"Tapi...."

"Hei, dahimu berjelaga!"

Shang Weng sporadis mengeluarkan saputangan dari saku seragamnya. Disekanya dahi dan kening Fa Mulan yang ditempeli jelaga arang. Fa Mulan termangu. Sesaat serupa arca. Mematung lama sampai pemuda yang diam-diam dicintainya itu selesai menyeka.

"Kamu berkelahi lagi, bukan?"

"Ti-tidak!"

"Jangan bohong! Tadi saya mengintip dari balik daun tenda. Pasti dengan Yao!"

"Kami sedang latihan kungfu."

"Kalau berdalih, coba cari alasan yang lebih tepat."

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun