Raos langgeng adalah konsep yang menggambarkan keberadaan rasa abadi dalam jiwa manusia. Ki Ageng menjelaskan bahwa meskipun emosi seperti senang dan sedih datang dan pergi, ada suatu rasa yang lebih dalam dan langgeng yang tetap ada dalam diri setiap individu. Rasa ini mencakup kedamaian dan ketenangan batin yang tidak tergoyahkan oleh keadaan eksternal.
Pemahaman tentang raos langgeng membantu individu untuk tidak terjebak dalam perasaan negatif atau kekecewaan akibat situasi sementara. Dengan menyadari adanya rasa abadi ini, seseorang dapat lebih tabah menghadapi tantangan hidup. Raos langgeng juga mendorong individu untuk tetap optimis dan berfokus pada hal-hal positif dalam hidup mereka.
d) Â Nyawang Karep
Konsep terakhir adalah nyawang karep, yang berarti melihat keinginan atau hasrat dalam diri sendiri. Ki Ageng menekankan pentingnya memahami keinginan pribadi sebagai langkah awal untuk mencapai kebahagiaan sejati. Dengan mengenali apa yang sebenarnya diinginkan, individu dapat mengendalikan hasratnya dan menghindari tindakan impulsif yang dapat menyebabkan penyesalan.
Nyawang karep juga melibatkan refleksi diri dan introspeksi. Dalam proses ini, seseorang diajak untuk merenungkan tujuan hidupnya dan bagaimana cara mencapainya dengan cara yang seimbang. Dengan memahami keinginan secara mendalam, individu dapat menyesuaikan harapan dengan kenyataan serta menemukan cara untuk memenuhi kebutuhan batin tanpa terjebak dalam keinginan duniawi yang bersifat sementara
3. Â Filsafat Rasa Hidup (Filsafat Raos Gesang)
Filsafat rasa hidup merupakan pandangan Ki Ageng Suryomentaram mengenai filosofi kehidupan yang memuat perasaan hidup.
Rasa hidup yang dimiliki oleh seseorang menjadikannya takut mati dan takut tidak memiliki keturunan. Rasa hidup membuat manusia bergerak untuk mengusahakan hal-hal yang membuat kehidupannya tetap lestari.
4. Â Jimat Perang (Jimat Prang)
Jimat perang merupakan wejangan yang diberikan oleh Ki Ageng Suryomentaram mengenai rasa berani mati, sebagai semangat untuk melawan penjajah Belanda. Rasa berani mati diusahakan dengan mendidik diri sendiri bahwa rasa tersebut adalah tujuan hidup. Rasa berani mati dalah dasar membangun kehidupan bangsa yang kokoh.
Jimat perang terbukti ampuh dalam membakar semangat para pemuda untuk berjuang melawan penjajah Belanda, dan melahirkan semboyan, "merdeka atau mati.