Mohon tunggu...
Devita Wijayanti
Devita Wijayanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWI UNIVERSITAS MERCU BUANA | PRODI S1 AKUNTANSI | NIM 43223010180

Mata Kuliah: Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB. Dosen Pengampu: Prof. Dr. Apollo Daito, S.E., Ak., M.Si., CIFM., CIABV., CIABG Universitas Mercu Buana Meruya Prodi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

TB 2 - Kebatinan Ki Ageng Suryomentaram Pada Upaya Pencegahan Korupsi dan Transformasi Memimpin Diri Sendiri

28 November 2024   10:20 Diperbarui: 28 November 2024   10:20 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1 Dokpri TB 2 Pendidikan Antikorupsi dan Etik UMB

2.  Keterlibatan Masyarakat

Pemimpin harus mendorong partisipasi aktif dari masyarakat dalam proses pengambilan keputusan. Ini bisa dilakukan melalui forum diskusi, konsultasi publik, atau kolaborasi dengan organisasi masyarakat sipil. Dengan melibatkan masyarakat, pemimpin dapat memahami harapan dan kebutuhan mereka, sehingga kebijakan yang diambil lebih relevan dan bermanfaat.

Menerapkan program-program yang langsung memberikan manfaat bagi masyarakat merupakan cara lain untuk menunjukkan tanggung jawab sosial. Misalnya, pemimpin dapat memulai/mengenalkan program pelatihan keterampilan, pendidikan, atau kegiatan lingkungan yang melibatkan masyarakat secara langsung.

3.  Membangun Budaya Organisasi yang Beretika

Pemimpin harus mengintegrasikan nilai-nilai kebatinan ke dalam budaya organisasi. Ini termasuk nilai-nilai seperti kejujuran, kesederhanaan, dan tanggung jawab sosial. Dengan menciptakan lingkungan kerja yang mendukung penerapan nilai-nilai ini, pemimpin dapat memotivasi anggota tim untuk bertindak sesuai dengan prinsip-prinsip tersebut.

Pendidikan tentang etika dan tanggung jawab sosial harus menjadi bagian dari pelatihan bagi seluruh anggota organisasi. Melalui pelatihan ini, anggota akan lebih memahami pentingnya nilai-nilai tersebut dan bagaimana menerapkannya dalam pekerjaan sehari-hari.

4.  Transparansi dan Akuntabilitas

Pemimpin harus menerapkan prinsip transparansi dalam semua aspek operasional organisasi. Ini termasuk laporan keuangan yang jelas dan terbuka mengenai penggunaan dana serta dampak dari program-program yang dijalankan. Transparansi akan meningkatkan akuntabilitas pemimpin kepada masyarakat.

Menerapkan mekanisme akuntabilitas untuk memastikan bahwa tindakan organisasi sesuai dengan komitmen sosialnya sangat penting. Pemimpin harus siap mempertanggungjawabkan keputusan dan tindakan mereka kepada masyarakat serta menerima umpan balik untuk perbaikan.

5.  Kolaborasi dengan Berbagai Pihak

Membangun kemitraan dengan pemerintah, sektor swasta, dan organisasi non-pemerintah untuk menciptakan inisiatif yang lebih luas dalam pencegahan korupsi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat sangat penting. Kolaborasi ini memungkinkan pemimpin untuk memanfaatkan sumber daya yang ada secara efisien.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun