Mohon tunggu...
Devita Wijayanti
Devita Wijayanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWI UNIVERSITAS MERCU BUANA | PRODI S1 AKUNTANSI | NIM 43223010180

Mata Kuliah: Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB. Dosen Pengampu: Prof. Dr. Apollo Daito, S.E., Ak., M.Si., CIFM., CIABV., CIABG Universitas Mercu Buana Meruya Prodi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

TB 2 - Kebatinan Ki Ageng Suryomentaram Pada Upaya Pencegahan Korupsi dan Transformasi Memimpin Diri Sendiri

28 November 2024   10:20 Diperbarui: 28 November 2024   10:20 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1 Dokpri TB 2 Pendidikan Antikorupsi dan Etik UMB

Pemimpin yang memahami diri mereka sendiri dapat menjadi teladan bagi orang lain. Mereka menunjukkan bahwa tindakan harus sejalan dengan kata-kata, sehingga mendorong anggota tim untuk melakukan hal yang sama. Ketika pemimpin bertindak dengan integritas, mereka menciptakan budaya di mana kejujuran dihargai. Hal ini dapat mengurangi risiko korupsi dan perilaku tidak etis dalam organisasi.

3.  Kemampuan Mengatasi Konflik

Ki Ageng Suryomentaram menekankan pentingnya ngudari reribed, yaitu kemampuan untuk mengatasi konflik internal maupun interpersonal. Pemahaman diri memungkinkan pemimpin untuk mengenali sumber konflik dan mencari solusi yang konstruktif. Dengan memahami emosi dan motivasi diri sendiri, seorang pemimpin dapat lebih empatik terhadap orang lain. 

Ini membantu mereka untuk berkomunikasi dengan lebih efektif dan menyelesaikan masalah dengan pendekatan yang lebih manusiawi. Pemimpin yang memiliki kesadaran diri dapat mengelola stres dengan lebih baik. Mereka tahu kapan harus mengambil waktu untuk merenung atau mencari dukungan dari orang lain, sehingga dapat menghadapi konflik tanpa kehilangan kendali.

4.  Pengembangan Karakter dan Moralitas

Ki Ageng Suryomentaram mengajarkan bahwa seorang pemimpin harus memiliki moralitas yang tinggi untuk memimpin dengan baik. Pemahaman diri berkontribusi pada pengembangan karakter yang kuat. Pemimpin yang memahami nilai-nilai pribadi mereka cenderung menetapkan standar moral yang tinggi bagi diri mereka sendiri dan tim mereka. 

Ini menciptakan lingkungan di mana etika diprioritaskan. Proses refleksi diri membantu individu untuk belajar dari pengalaman mereka, baik positif maupun negatif. Dengan merenungkan tindakan mereka, pemimpin dapat memperbaiki kesalahan dan tumbuh sebagai individu.

5.  Fleksibilitas dan Adaptabilitas

Dalam dunia yang terus berubah, pemimpin perlu mampu beradaptasi dengan situasi baru. Pemahaman diri membantu individu mengenali kapan mereka perlu beradaptasi dan bagaimana cara terbaik untuk melakukannya. Pemimpin yang sadar akan kekuatan dan kelemahan mereka lebih mampu menghadapi perubahan dengan sikap positif. 

Mereka tidak takut untuk mencari bantuan atau belajar dari orang lain ketika diperlukan. Dengan memahami berbagai perspektif baik milik mereka sendiri maupun orang lain, pemimpin dapat menciptakan solusi kreatif untuk tantangan yang dihadapi oleh tim atau organisasi.

6.  Peningkatan Kualitas Keputusan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun