Mohon tunggu...
Devita Wijayanti
Devita Wijayanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWI UNIVERSITAS MERCU BUANA | PRODI S1 AKUNTANSI | NIM 43223010180

Mata Kuliah: Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB. Dosen Pengampu: Prof. Dr. Apollo Daito, S.E., Ak., M.Si., CIFM., CIABV., CIABG Universitas Mercu Buana Meruya Prodi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

TB 2 - Kebatinan Ki Ageng Suryomentaram Pada Upaya Pencegahan Korupsi dan Transformasi Memimpin Diri Sendiri

28 November 2024   10:20 Diperbarui: 28 November 2024   10:20 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1 Dokpri TB 2 Pendidikan Antikorupsi dan Etik UMB

 Prinsip ini mengajak individu untuk bertindak dengan bijaksana, mempertimbangkan dampak dari setiap tindakan, dan selalu berusaha untuk melakukan yang terbaik dalam setiap situasi. Samesthine mengandung makna mendalam tentang tanggung jawab dan keadilan.

6.  Sak-penake (seenaknya)

Prinsip sakpenake mengajak individu untuk menjalani hidup dengan cara yang wajar dan tidak berlebihan. Ki Ageng Suryomentaram, seorang filsuf Jawa yang lahir pada akhir abad ke-19, mengembangkan prinsip Sakpenake sebagai bagian dari filosofi Kawruh Begja atau ilmu kebahagiaan. Ia menekankan bahwa hidup seharusnya dijalani dengan cara yang nyaman, tidak terjebak dalam ambisi berlebihan atau keinginan yang tidak realistis.

Prinsip ini mengajarkan bahwa setiap tindakan harus dilakukan dengan mempertimbangkan kenyamanan dan keseimbangan. Sakpenake mengandung makna penting tentang bagaimana kita seharusnya menghadapi kehidupan.

Konsep Pangawikan Pribadi

      Pangawikan pribadi adalah proses introspeksi yang mendalam untuk memahami diri sendiri. Ki Ageng Suryomentaram percaya bahwa untuk mencapai kebahagiaan, seseorang harus mengenali dan mengendalikan keinginan yang sering kali menjadi sumber ketidakbahagiaan. 

Dalam ajarannya, ia menyatakan bahwa keinginan yang tidak terkontrol dapat mengarah pada penderitaan dan konflik batin. Dengan memahami diri sendiri, individu dapat menemukan keseimbangan antara keinginan dan kenyataan hidup.

Pangawikan pribadi bertujuan untuk mengendalikan keinginan pada:

1.  Semat

Keinginan adalah sumber utama ketidakbahagiaan menurut Ki Ageng Suryomentaram. Dalam konteks ini, semat merujuk pada keinginan yang sering kali tidak terukur dan berlebihan. Ketika seseorang terjebak dalam keinginan semata, baik itu keinginan materi maupun status mereka cenderung kehilangan arah dan tujuan hidup.

Ki Ageng Suryomentaram menekankan pentingnya menyadari bahwa tidak semua keinginan harus dipenuhi. Dengan memahami diri sendiri melalui pangawikan pribadi, individu dapat memisahkan antara keinginan yang benar-benar penting dan yang hanya bersifat sementara atau dangkal. Hal ini membantu mereka untuk tidak terjebak dalam siklus mengejar hal-hal yang tidak membawa kebahagiaan sejati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun