Ah! Aku kenal akan gaya suaranya yang khas itu. "Kevin?" ya, tentu saja itu Kevin! Tanpa pikir panjang lagi, aku pun langsung memeluknya. "I miss you so much, Kevin!"
Kevin membelai kepalaku dan lalu mengecupnya cukup lama. "Aku pun juga begitu, Lana!"
Aku semakin mengeratkan pelukanku. Sungguh, rindu sekali aku padanya. Seminggu tidak bertemu itu terasa sangat lama sekali!
"How are you doing?" tanyaku sembari melepaskan pelukanku.
"Baik, bagaimana kau sendiri?"
"Seperti yang kau lihat! Oh, ya. Apa kau sudah bertemu dengan nenek?"
Kevin mengangguk. "Nenekmu cepat sekali tadi bicaranya, aku tidak mengerti sama sekali apa yang dibicarakannya itu, yang aku tahu hanya saat dia menanyakan siapa nama diriku, itu pun beliau bertanya memakai Bahasa Inggris!"
Aku tertawa kecil. "Lalu, bagaimana kau bisa tadi membangunkanku pakai Bahasa Italia? Svegliati, Cara? Where did you get that?"
Kevin menyeringai kecil. "Aku bertanya dulu pada nenekmu tadi. Bahasa Italia yang kutahu hanyalah ti amo, tidak ada yang lain lagi."
"Dasar kau ini!"
"Lebih baik sekarang kau mandi, setelah itu kau temani aku melihat indahnya Laut Mediterania!"