"Perhaps it will sound weird. But, Lana...," kurasakan hembusan napasnya yang panjang mengenai telingaku. Lalu ia melanjutkan, "I fell in love with you."
What the hell is he talking about? Aku terperanjat demi mendengarnya berkata seperti itu tiba-tiba. Kami belum lama berkenalan, tapi sudah dengan berani dan yakinnya ia berbicara kalau ia jatuh cinta padaku?
Sungguh gila!
"You've got to be kidding me, Corrado! Kau dan aku baru saja berkenalan beberapa menit yang lalu, why you suddenly said that you fell in love with me?"
"I'm not kidding at all, Lana! Mi sono innamorata di te... L'amore arriva ovunque e dovunque noi siamo, Lana. L'amore non ha il tempo, It's like... cintaku padamu yang tak mengenal waktu."
Dibuat pusing kepalaku olehnya dengan ucapannya dalam Bahasa Italia yang tidak dapat aku mengerti sepenuhnya itu. Terlebih lagi ia berbicara terlalu cepat, sulit untukku mencerna.
"I beg your pardon?" pintaku agar Corrado dapat mengulang kata-katanya.
"I'm really in love with you...," Corrado memperlembut dan memperdalam suaranya, "love comes wherever and whenever we are, Lana. Love doesn't look the time..."
"Okay, okay, stop it. I got it!" Aku terkekeh demi mendengar leluconnya yang sangat tidak lucu itu. "Well... sorry, Corrado, gotta go now, I have something to do!" kataku yang lalu bergegas berdiri. Tiba-tiba Corrado menahan lenganku.
Dengan cepatnya Corrado mendekatkan wajahnya dan terus semakin mendekatkan wajahnya untuk mendekati wajahku. Aku tahu apa yang hendak ia lakukan padaku. Aku langsung memalingkan wajahku saat jarak kami sudah begitu sangat dekat. "Sorry, Corrado. I've to go!"
Segera kupercepat langkahku meninggalkan lelaki Italia sinting itu!