Mohon tunggu...
C.H.R.I.S.  (Paknethole)
C.H.R.I.S. (Paknethole) Mohon Tunggu... Bapakne cah-cah -

Kiranglangkungipun Nyuwun Agunging Samudra Pangaksami.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Kecupan di Ujung Penantian (Selesai)

7 September 2012   11:13 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:48 670
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Hahahaha! Kamu kalah Anita! Lihatlah! Aku berhasil membencimu,..terbukti! Kau telah rasakan sendiri hinaanku,..kejamku,..tamparku...! Kau jelas tak berarti bagiku lagi!

Prang!...

Kuhantam cermin itu hingga retak terbelah,..buku kepalku memercikkan darah. Benda ini selalu saja mementahkan hingar bingarku, karena dia  tak pernah sependapat denganku, bahkan seringai cibiran itu...

“ Hoi...! Lelaki kerdil! Apa kau bilang? Kamu menang?...hahahaha! Kamu kalah telak, tolooollll...!”

Bangsaaat!!!

Prang..! Pyar..!

Ku pecahkan kembali hingga kaca-kaca itu berkeping. Serpihnya berserakan di lantai,...berbaur dengan percik-percik darahku yang menetes lebih deras.., ada pedih....tapi tersamar surup amarah.

“ Aku menang!..Aku baik-baik saja...!”

“ Hahaha....!, pecundang!..Kalau kamu menang, mana??...apa kau buta?..Lihat kamu berantakan tanpa secuilpun asa,..kusut masai...putus asa. Akui saja,...kamu tak bisa melupakannya, kamu masih takut perpisahan ini.... Akui saja, kamu belum bisa,..belum bisaaa!...”

Dia makin keras berbisik.

“ Jujur saja...kamu belum mampu memendamnya,..wajahnya,..rindumu masih melekat pada tiap senti ruang rumah ini..Kamu menyesal menyakitinya kan? Tak berhasil membencinya? Kau masih berharap...pesan mertuamu itu benar kan? Anita terus memanggilmu...membutuhkanmu! Kamu tak percaya itu! Tapi, ingin hal itu terjadi kaaan? Hahahaha.....!”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun