Mohon tunggu...
C.H.R.I.S.  (Paknethole)
C.H.R.I.S. (Paknethole) Mohon Tunggu... Bapakne cah-cah -

Kiranglangkungipun Nyuwun Agunging Samudra Pangaksami.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Kecupan di Ujung Penantian (Selesai)

7 September 2012   11:13 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:48 670
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

“ Nggak papa Bang. Kamu...., suaminya..?”

Parta hanya menggeleng perlahan.

“ Bukan,..baru ingin menjadi suaminya...”

Janggal. Aku pikir wanita ini istrinya, lalu dia mengandung anak siapa?

“ Nama-nama yang dia sebut tadi..siapa?”

“ Asti kebingunan, menganggap,..salah satu dari mereka harusnya tanggung jawab..”

“ Tapi,..banyak sekali? Dia hanya berkhayal..?”

“ Tidak, Tuan. Hemm...., dulu,...Asti itu memang seperti pelacur...”

Agak lirih suara Parta ketika perkataan terakhir. Agaknya ia sangat cekat untuk mengatakannya, sekaligus tersirat sebuah sikap,..itu bukan masalah lagi baginya.

“ Lalu kenapa..., kenapa..Abang...”

Hampir saja aku meluncurkan lagi sebuah tanya yang begitu deras terlintas,..namun tercegah seketika oleh debarku sendiri yang berperintah menghentikannya. Namun, meski tak tuntas kalimat tanyaku,..Bang Parta tampak mengerti,..tapi hanya berdiam diri. Mungkin memang berat untuk menjawab,...atau.., atau.., aku kira dia tak memiliki jawabannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun