Mohon tunggu...
C.H.R.I.S.  (Paknethole)
C.H.R.I.S. (Paknethole) Mohon Tunggu... Bapakne cah-cah -

Kiranglangkungipun Nyuwun Agunging Samudra Pangaksami.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Kecupan di Ujung Penantian (Selesai)

7 September 2012   11:13 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:48 670
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

“ Ahhh,..tentu..tentu,..sejak dulu aku hanya menanti ijinmu..”

“ Dia sehat mas,..cewek,..cantik...”

“ Mana..., mana dia..?”

“ Sementara,..kutitipkan di rumah ibu, Mas..”

Aku bergegas turun dari ranjang,..meraih kunci mobil di atas meja rias, yang cerminnya semalam telah kupecahkan. Limbung tubuhku menyadarkan, ternyata kondisiku sedemikian lemah, mungkin baru sekarang semua terasa,...apalagi setelah banyak kehilangan darah.

“ Mas..! Mau kemana? Mas belum sehat benarrr..!”

“ Ayo,..kita jemput dia pulang.., segera..”

“Nanti sore saja, Mas. Kau harus istirahat biar pulih dulu. Dari kapan Mas belum makan? Aku bawakan bubur ayam kesukaanmu. Lagian, lihat,..aku harus merapikan rumah ini. Berantakan sekali sejak beberapa hari aku tak di sini”

“ Hmmh,..baiklah kalau begitu..”

“ Istirahat dulu ya, Paaa..”

“ Iyaaa,..Maaaa..”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun