Mohon tunggu...
Benyamin Melatnebar
Benyamin Melatnebar Mohon Tunggu... Dosen - Enjoy the ride

Enjoy every minute

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Stealthy

30 Agustus 2021   17:01 Diperbarui: 30 Agustus 2021   17:11 1028
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

8-612ca0320101906cc4719c92.jpg
8-612ca0320101906cc4719c92.jpg
 Sumber gambar: https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fwww.grid.id%2Ftag%2Fkisah-misteri&psig=AOvVaw26tuO0F-Apq60B3XqgUQye&ust=1630400272554000&source=images&cd=vfe&ved=2ahUKEwi18vu5sNjyAhUX0oUKHdEHDjQQr4kDegQIARBf

Bernard berjalan menyusuri trotoar kampus dan menuju ruangan K.01 untuk matakuliah pengantar bisnis. Matakuliah yang menghabiskan waktu dua jam penuh ini cukup melelahkan dan membuat Bernard terasa sangat lapar. Ia menuju arah jalan Gejayan dan menyebranginya. Ia menuju Yuyu Kangkang sebuah tempat yang cozy untuk anak – anak muda hanging out. Hari itu tidak terlalu panas, Bernard menuju salah satu warung makan yang menjajakan masakan khas Ambon – Manado yang berada di sana. Bernard menghabiskan makanan ikan rica – rica dan tumisan kangkung yang dibumbui ala Manado. Segelas es jeruk ikut menemani dirinya dan melegakkan tenggorokannya yang kering. Seorang gadis cantik berkerudung oranye melewati Bernard, ia mengenakan tas mini berwarna putih yang ia selempangkan dilengan kirinya. Nampaknya ia seorang diri dan menuju warung steak yang berada di pojokan kawasan Yuyu Kangkang. Ia duduk di pojokkan dan menaruh tasnya, seorang pelayan berseragam merah mendatanginya dan memberikan menu yang terdiri dari aneka steak dan soft drink.  

Pesanan datang dan dihidangkan di hadapan gadis itu. Bernard masih menyantap makanannya. Ia ingin meluncur ke warung steak dan menyapa gadis itu. Gadis itu cuek dan tetap mengiris helaian demi helaian potongan daging sapi yang dimasak setengah matang, ia tetap menyantap makanannya dan tidak memperdulikan keadaan sekitar.

“ Hai, boleh duduk di sini? Ucap Bernard memberanikan diri.

Gadis itu menengadah ke atas dan kelihatan cuek. “ Maaf, saya sedang tunggu teman. Tapi boleh kok, silahkan duduk. “ Ia senyum yang seperti dipaksakan.

“ Saya Bernard, “

“ Saya kuliah di Sanata Dharma. Semester satu. “ Tukas Bernard lagi

“  Saya Mitha, Kuliah di Muhammadiyah. “

“ Senang berkenalan dengan kamu Mitha. “

Mereka asyik ngobrol. Dari percakapan itu Bernard mendapatkan informasi yang menarik dari gadis yang diajaknya mengobrol beberapa menit lalu.

Mitha dipastikan memiliki tinggi badan 160 cm dan mungkin berat badannya hanya 48 kg. Ia sangat kurus tetapi sangat menarik. Kulitnya terang bahkan terlihat sangat putih. Ia berasal dari Yogyakarta dan tinggal di jalan Godean. Ia adalah anak pertama dari tiga bersaudara. Ia menyukai dunia fotografi dan beberapa kali menjadi model majalah muslimah di Yogyakarta. Ia juga baru mulai kuliah dan masuk semester satu. Mereka membicarakan banyak hal sambil berjalan ke arah toko merah, sebuah toko buku yang lumayan lengkap untuk memenuhi kebutuhan para pelajar. Karena ada yang ingin dibelinya yaitu beberapa peralatan kuliah. Bernard dan Mitha berjalan di sebelah trotoar di suasana kota Yogyakarta yang panas.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun