Mohon tunggu...
Benyamin Melatnebar
Benyamin Melatnebar Mohon Tunggu... Dosen - Enjoy the ride

Enjoy every minute

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Stealthy

30 Agustus 2021   17:01 Diperbarui: 30 Agustus 2021   17:11 1028
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“ Halo, siapa di sana ? ” Tukas Bernard kembali.

Tetap tidak ada balasan suara. Ia perlahan membuka pintu kamar mandi dan hendak berhambur keluar dari kamar mandi. Sekonyong – konyong tubuh manusia tergantung di langit – langit dapur. Tubuh itu sudah membusuk. Kedua bola matanya hampir keluar. Tubuh itu menggelantung ke kiri dan kanan. 

Bernard bergidik ngeri dan berlari menuju ke kamarnya. Saat hendak membuka pintu kamarnya. Ia merasakan ada seseorang yang memegang pundaknya. Ia menoleh kebelakang. Seorang wanita mengenakan baju putih berlumuran darah. 

Dari lehernya terlihat bekas luka bacokan dan tangan – tangannya penuh luka. Bernard berusaha menghalau tangan wanita itu dan masuk ke dalam kamarnya. Walupun sudah selesai mandi, Bernard mengeluarkan keringat dingin dan ia sangat panik. Tubuhnya menggigil dan jari – jemarinya gemetaran. Dari hidungnya keluar darah segar.

Kini, ia telah aman berada di dalam kamar. Saat itu ia terhenti pada sebuah pemandangan yang sagat mengerikan. Dari dinding – dinding kamarnya. Ia melihat puluhan tangan yang menjulurkan tangan – tangan mereka. Di setiap pergelangan tangan muncul tulisan X, dan tulisan itu seolah menyala dan mengeluarkan warna emas. 

Seketika kuku – kuku dari tangan – tangan itu lepas kulitnya dan mengeluarkan darah dan nanah. Kamar Bernard berubah menjadi sangat kotor dan bau. Kuku demi kuku berguguran. Perlahan namun pasti kuku – kuku runcing itu merayap dan menaiki tubuh Bernard. Kuku – kuku itu mencubit, menyayat, menggaruk, mencakar hingga kulitnya Bernard mengeluarkan darah dan mengalami luka yang cukup serius. 

Bernard berusaha menghalau kuku – kuku itu dari tubuhnya. Sekonyong – konyong seekor kelelawar dan seekor burung gagak hitam masuk ke dalam kamarnya. Lampu kamarnya seketika padam. 

Burung gagak bertengger di atas kepala Bernard dan mencakar kulit kepala Bernard secara membabi buta. Kulit kepala Bernard luka, darah mengucur deras, aliran darah kental itu mengalir ke arah matanya. Hingga pandangannya menjadi kabur. Sepertinya ia melihat banyak mahkluk di dalam kamarnya. Tapi siapakah gerangan yang berkunjung ke kamarnya?

Seekor kelelawar berwajah mengerikan terbang mengelilingi Bernard dan berusaha menggigit leher dan tangan – tangan Bernard. Bernard berusaha menangkap burung gagak yang dari awal sudah bertengger di kepalanya. Akhirnya tertangkap juga, tetapi burung gagak itu tidak kehabisan akal, ia mematuk tangan Bernard hingga penuh luka parah. 

Kelelawar pun berhasil menggoreskan banyak luka di leher dan pundak Bernard. Bernard merasa sagat kesakitan dan berusaha keluar dari kamar. Saat berhasil ia melihat sesosok mahkluk besar memegang sebuah batu di tangan kanannya. Kedua kaki dari mahkluk bengis itu tidak menyentuh tanah. 

Dari mulutnya keluar darah. Seketika rambut mahkluk itu memanjang dan perlahan merayap ke tubuh Bernard. Rambutnya membelit leher Bernard, hingga Bernard tidak bisa bernafas. Ia berusaha menarik rambut itu. Tetapi Bernard tidak sanggup, akhirnya ia terjatuh karena kehabisan nafas. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun