Mohon tunggu...
Benyamin Melatnebar
Benyamin Melatnebar Mohon Tunggu... Dosen - Enjoy the ride

Enjoy every minute

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

The Bloody Chantal

30 Agustus 2021   17:56 Diperbarui: 31 Agustus 2021   00:15 576
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“ Tiiidaaakkkkkkkkkkkkkkkk, “ Britney meracau

Ia merasa benar – benar sakit, layaknya seorang ibu yang hendak melahirkan. Tiba – tiba dari selangkangan Britney muncul kepala seorang bayi yang sangat tampan. Ia berhasil keluar dari dalam perut Britney. Yang herannya, ia sama sekali tidak menangis. Bayi itu kini sudah berada dalam pangkuan Britney. Ia tersenyum sambil memegang rambut Britney yang panjang. Nampak dari kejauhan seorang pangeran tampan menunggangi sebuah kuda yang sangat kekar. Pangeran itu melambai ke arah Britney.

“ Siapa dia, aku tidak mengenal dia. “ Tukas Britney pelan.

Pangeran tampan dengan tubuh yang kekar itu turun dari kudanya dan menghampiri Britney dan anaknya.

“ Britney, perkenalkan namaku Azad. Aku adalah pangeran dari pesisir timur yang diharuskan untuk menjadi suamimu di masa datang. Kamulah yang harus menjadi permaisuriku. Aku adalah ayah dari putera yang kamu gendong. “ Ucap pangeran itu percaya diri.

“ Hah, mana mungkin. Aku saja baru ketemu dengan kamu hari ini. “ Ucap Britney kesal            

“ Kita sudah pernah bertemu di mimpimu dua minggu lalu. Kamu masih ingat kan? “ Ucap pangeran tampan itu.

Sambil berjalan melawan arah dari pangeran itu, Britney mulai melakukan flashback dan berusaha mengingat tentang mimpinya.

“ Oh Tuhan, ternyata aku memang pernah menemuinya di dalam mimpiku. “ Ucap Britney pelan.

“ Memang, kamu juga ada di dalam mimpiku. “ Ucap sang pangeran dengan lembut sambil tersenyum.

“ Tapi itu tidak mungkin, aku baru berusia sebelas tahun saat ini. “ Tukas Britney tidak mengerti.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun