“ Wow, it’s so amazing. Feels so fresh. “ Teriak Britney puas akibat air dingin yang membuncah di wajahnya.
Britney keluar dari pintu kamar mandi, menaruh handuk kecil ke jemuran kecil, lalu duduk di pinggir tempat tidurnya. Kemudian adiknya Brandon dan Aaron masuk ke kamar mandi, mereka bergantian mengeluarkan odol dan membubuhkannya pada sikat gigi mereka yang kecil. Setelah selesai berkumur dan menaruh sikat gigi di tempatnya masing – masing.  Britney kemudian membuka pintu kamarnya lalu berlari menuruni anak tangga yang terbuat dari kayu, diikuti oleh Aaron dan Brandon. Rumah bergaya kuno terlihat dari kayu – kayunya yang eksentrik. Dengan dinding berlatar kembang berwarna ungu sungguh ikut meramaikan suasana rumah ini. Perabotannya yang sederhana sekaligus minimalis sungguh menghipnotis siapa saja yang tinggal di dalamnya. Seolah tinggal di zaman Renaissance tempo dulu.Â
Namun, terlihat rumah ini telah dipugar dan diberikan sentuhan seni yang sangat tinggi. Mungkin hal itulah yang membuat uncle Sam dan aunty Stella tertarik untuk membeli rumah ini. Entah berapa kali rumah ini sudah berpindah tangan. Namun, bagi siapa saja yang melihatnya dapat memiliki berbagai perspektif yang berbeda. Rumah ini seolah hidup dan ingin menceritakan sekelumit kisah rahasia yang berlum pernah terungkap sebelumnya. Ketiga anak kecil itu tidak sabar untuk mencium aroma segar tanah basah di pekarangan rumah bergaya rumah desa tempo dulu itu. Britney membuka pintu ruang tamu dan menghirup kesegaran udara pagi hari.Â
Hari ini pasti cerah dan tidak akan ada angin atau semacamnya yang mengganggu. Bunyi kicir angin terdengar jelas dari atas atap kandang kuda. Mata Britney tertuju ke bawah, dekat dengan kakinya yang mengenakan sendal sepatu bulu berwajah kurcacinya snow white. Ia sontak kaget dengan sebuah boneka yang terbaring kaku di sebuah tempat tidur boneka mini.
Sebuah boneka plastik berukuran sedang, sangat cantik, dengan rambut berwarna hitam dikepang dua. Boneka itu memiliki bola mata berwarna hijau dan bulu mata yang super lentik. Britney mengambil boneka itu dengan lembut dan mendekapnya dalam pelukannya. Warna boneka itu agak sedikit kusam, mungkin dengan sedikit air akan membersihkannya dan aunty Stella pasti memperbolehkannya untuk menjadi miliknya.
“ Wow, look what I’ve found. She’s so pretty, I like her so much. “ Tukas Britney dengan wajah berseri – seri sambil berbangga kepada kedua adiknya yang masih kecil.
Kedua adiknya Aaron dan Brandon memperhatikan boneka yang didekap kakaknya. Angin disertai debu menerpawajah mereka, Britney berusaha melindungi wajahnya dengan kedua lengannya. Sedangkan kedua adiknya menutup wajah mereka dengan kedua tangan mereka yang mungil.
“ I will give her name Chantal. “ Tukas Britney sambil memeluk boneka itu. Britney menuruni anak tangga di pekarangan rumah, tanpa sendal dan berjalan menyusuri jalan setapak lalu menuju danau di pinggir rumah uncle Sam. Pagi yang cerah, sangat tepat untuk mandi di danau Bakers field. Itulah hal pertama yang dipikirkan oleh Britney. Secara spontan, ia melempar boneka yang ia temui ke pinggir danau dan dengan pakaian lengkap ia melompat dan menceburkan dirinya ke dalam danau. Britney menuju ke tempat yang agak dalam. Hanya ingin menunjukkan kepada adik – adiknya bahwa ia piawai dalam berenang.
“ Kak, jangan ke sana. “ Ucap Aaron merasa takut bahwa kakaknya akan ke tempat area yang dilarang. Karena banyak buaya di danau itu
Aaron dan Brandon hanya bermain di pinggir danau dan sedikit khawatir dengan ulah kakaknya yang berenang terlalu jauh. Dari kejauhan nampak Britney terlihat megap – megap. Sepertinya ia tenggelam.
“ Lepaskan aku. “ Terdengar suara Britney putus – putus seperti sambil meminum air.