Mohon tunggu...
Ayu Lestari
Ayu Lestari Mohon Tunggu... Penulis - Nama : Ayu Lestari

Mahasiswa_Fakultas Tarbiyah_STAI AL-HIDAYAT LASEM

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Perempuan yang Merengkuh Teduh

4 Februari 2022   07:30 Diperbarui: 4 Februari 2022   07:35 522
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

" Hei kamu, sekolahnya saja arsitek, tapi ujung-ujungnya kerja jadi koki. Emang dasarnya kamu pantesnya cuma di sumur, dapur, kasur." Tandas sang pria yang di ujung sana.

Aku hanya bisa memicingkan mata dan seraya merapal mantra kepada dewi.

" Andai ikan di laut dituntut untuk memanjat pohon, apakah keindahannya akan luntur dan terlihat sangat bodoh, dewi?" Ucapku dengan lirih. 

Anak lelaki tersebut coba menerka-nerka setiap ekspresi wajahku dan kembali bertanya.

" Sudah, Lupakan saja. Memang kamu tidak seberuntung untuk hidup."

Dari sinilah, yah. Rapuhnya benteng pertahananku. Lambat laun, aku berusaha semampuku untuk bisa membalikkan dunia. Bahwa rindu, tak selamanya untuk dipendam.

Dia kuliah jurusan kedokteran di universitas ternama. Dia sudah mendoktrin dirinya sendiri bahwa menjadi lulusan kedokteran, akan mudah untuk mengais pekerjaan dan hidupnya akan sejahtera.

Singkat cerita, dari koas menuju profesi. Dalih-dalih lulus dengan jaminan prospek kerja di rumah sakit. Ternyata, hanya berlabel perongsok lowongan kerja.

Suatu pagi ia menemuiku, yah. 

" Kau benar, hidup ini tak semestinya layaknya menilai ikan yang tidak bisa memanjat pohon."

Aku tersentak dengan kata yang diucapkan.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun